KALAMANTHANA, Sampit – Hari pertama kerja Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri langsung menyoroti anggaran daerah terkait realisasi fisik dan keuangan.
“Penetapan APBD 2016 kan saat masa kepemimpinan penjabat bupati. Makanya tadi kami ingin melihat seperti apa kondisinya supaya kami bisa merencanakan dan harus membuat kebijakan seperti apa,” kata Supian Hadi didampingi Taufiq Mukri di Sampit, Kamis.
Supian dan Taufiq atau akrab disapa Sahati, dilantik pada Rabu (17/2) untuk kepemimpinan periode 2016-2021. Ini merupakan kepemimpinan periode kedua mereka, setelah sebelumnya memimpin pada periode 2010-2015.
Hari pertama kembali bertugas pada Kamis pagi, Supian dan Taufiq menghadiri pertemuan dengan Badan Pemeriksa Keuangan Kalimantan Tengah di kantor Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Usai pertemuan itu, Supian memimpin pertemuan internal membahas masalah anggaran.
“Kami ingin kita bekerja keras dan lebih serius dalam pengelolaan anggaran. Di sisi lainnya, kami berharap kita bisa kembali mencapai target memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP),” harap Supian.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur (Kotim) Putu Sudarsana mengatakan, realisasi anggaran Kotim cukup baik dibanding daerah lain, namun harus terus ditingkatkan. Seluru satuan kerja perangkat daerah didorong untuk bekerja secara serius dalam pengelolaan anggaran.
“Hingga akhir Januari lalu, realisasi keuangan kita sebesar 3,4 persen dan realisasi fisik 3,7 persen. APBD kita tahun ini Rp1,674 triliun. Kita berharap pengelolaan anggaran kita makin bagus dan meningkat,” harap Putu.
Struktur APBD Kotim tahun 2016 yaitu Rp1,674 triliun, terdiri dari belanja tidak langsung Rp846,246 miliar dan belanja langsung Rp828,464.102. Artinya terjadi defisit Rp63,409 miliar.
Discussion about this post