KALAMANTHANA, Pontianak – Hingga kini, sudah ada 24 outlet SPBU yang menjual pertalite yang tersebar di Kalimantan Barat sejak diluncurkan Oktober tahun lalu. Pertumbuhannya mencapai 100 persen.
“Harapannya, akhir tahun nanti, outlet pertalite terus bertambah hingga 260 lembaga penyalur di seluruh Kalimantan,” ujar Retail Fuel Marketing Manager Region VI Kalimantan, Asep Wicaksono Hadi di Pontianak, Rabu (9/3/2016).
Dia yakin, target tersebut bisa tercapai. Terutama karena kini makin banyak pula Terminal BBM Pertalite di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Dengan resminya TBBM Sintang sebagai supply point pertalite, sejumlah lembaga penyalur yang menyalurkan pertalite di wilayah Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, dan Sekadau akan semakin mudah melakukan stok build up di SPBU karena jarak yang semakin dekat dengan supply point.
“Rata-rata penyaluran BBM pertalite di empat kabupaten tersebut sekitar 135 kiloliter/bulan,” katanya. Harga pertalite di Kalimantan saat ini berada di level Rp7.700 /liter.
Terinspirasi oleh perkembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia, pertalite adalah varian baru dari produk gasoline non subsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen, dengan level research octane number (RON) 90, sehingga membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini, lebih baik dibandingkan dengan premium yang memiliki RON 88.
“Pertalite sesuai untuk digunakan pada kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan multi purpose vehicle ukuran menengah. Pertamina akan terus melakukan penambahan jumlah dan cakupan wilayah outlet SPBU yang dapat melayani penjualan pertalite untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap BBM RON 90 yang semakin meningkat,” kata Asep. (*)
Discussion about this post