Guna mempromosikan Kementerian Pariwisata dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Fransisco mengikuti ajang San Francisco Travel & Adventure Show 2016.
San Francisco Travel & Adventure Show 2016, merupakan rangkaian dari Travel Show yang diselenggarakan di beberapa kota di Amerika Serikat seperti Washington DC, Los Angeles, Philadephia, Chicago, San Diego, dan Dallas, dengan prediksi menarik perhatian 130.000 orang pengunjung dan diikuti oleh 3.000 industri yang berasal dari lebih dari 100 negara di tahun ini,
Keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Fransisco pada kegiatan ini, selain mempromosikan Indonesia, juga berusaha merebut hati calon wisatawan Amerika di ajang Travel and Adventure Show ini melalui peran serta Top Indonesia Holiday, Panorama Destination, Thrifty International Tour and Travel dan Sayang Holidays LLC yang menjual paket-paket Wisata dan Petualang di Indonesia, dimeriahkan pula oleh penampilan Tim Wonderful Indonesia dengan Tari Dadas Panaluh (Kalimantan Tengah), Tari Yospan (Papua), Tari Timor Malole (NTT), Cendrawasih (Bali) dan Bajidor Kahod (Jawa Barat), serta Sajian Rendang pada culinary session oleh Chef Siok Ming Tjong menambah selera Indonesia.
Dan promosi Wonderful Indonesia di San Francisco Travel and Adventure Show 2016 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pencapaian target kunjungan wisatawan asal Amerika, yaitu 300.000 di tahun 2016.
Menurut Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, seperti dalam ketengan pers yang diterima vestor Daily, Selasa (8/3), prospek wisata petualangan saat ini sangat baik. Perubahan tren, jelas menunjukkan bahwa sektor ini sangat potensial dimana ekonomi dunia telah mengalami perubahan yang positif. Dengan membaiknya ekonomi, banyak permintaan pasar untuk melakukan perjalanan ke antar negara, melakukan aktivitas petualangan dan berwisata.
Industri perjalanan petualangan tumbuh 65% sejak 2009, kontribusi industri perjalanan minat khusus ini pada 2009 baru sebesar US$ 80 miliar. Pada 2012 telah mencapai US$ 263 miliar. Wisatawan petualang dari Asia mengeluarkan biaya perjalanan per hari sebesar US$ 247, biaya perjalanan tertinggi dikeluarkan oleh wisatawan dari Amerika Utara sebesar US$ 477, dan wisatawan dari Eropa dengan pengeluaran terendah sebesar USD 215. Biaya perjalanan per hari tersebut termasuk biaya penginapan tapi tidak termasuk biaya tiket pesawat. Dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan petualang, 65% langsung dirasakan oleh penduduk lokal. * Adventure Travel Trade Association (ATTA)
Amerika jika dari segi jarak dan waktu tempuh memang belum target pasar, walaupun demikian jumlah kunjungan Wisatawan Amerika ke Indonesia pada 2015 cukup baik, yaitu 251.221 dengan pengeluaran rata – rata sejumlah US$ 1.460,7 per kunjungan menjadikan Amerika termasuk pasar yang cukup menjanjikan walau peningkatannya lambat namun tetap harus mendapat perhatian.
“Industri pariwisata Indonesia sangat gencar melakukan promosi. Pada 2019, sektor pariwisata diharapkan dapat menarik 20 juta pengunjung asing dengan pertumbuhan 12% per tahun, ” ujarnya.
Discussion about this post