KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kabar bagus buat petani sawit di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Harga tandan buah segar (TBS) naik cukup signifikan.
PT Antang Ganda Utama, perusahaan pengelola plasma sawit itu, menetapkan harga TBS untuk bulan Maret 2016 sebesar Rp1.357 per kilogram. Artinya, harga itu naik lebih Rp210 karena bulan sebelumnya harga TBS hanya Rp1.147 per kilogram.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, Tri Indra Hartono, membenarkan kenaikan harga itu. Menurutnya, naiknya harga merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi Pemprov Kalteng.
“Naiknya harga TBS ini dipengaruhi membaiknya harga CPO dan kernel,” katanya, Selasa (15/3/2016). Harga kernel, yakni inti sawit, meningkat dari sebelumnya Rp3.821 menjadi Rp4.488 per kilogram. Sedangkan harga CPO di pasar dalam negeri naik dari Rp5.821 menjadi Rp6.834 per kilogram.
Naiknya harga TBS, tentu saja disambut gembira para petani plasma. “Kami menyambut gembira naiknya harga tandan buah segar kelapa sawit ini setelah sebelumnya harga anjlok,” kata Rahmat, seorang petani kelapa sawit di Muara Teweh.
Petani plasma adalah pengelola kebun sawit seluas 4.254 hektare di Satuan Permukiman (SP) 1, SP2, SP3, dan SP4 dengan mitra PT Antang Ganda Utama. Pengelolaan sawit perusahaan tersebut dikerjakan sekitar 1.800 kepala keluarga dengan luas kebun 16.297 hektare dengan produksi rata-rata tiap bulan mencapai 15.000 ton.
PT AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur. Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton per bulan. (fir)
Discussion about this post