KALAMANTHANA, Sampit, Kalten – Layanan keliling petugas Samsat sampai ke desa-desa di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga sangat membantu pengurusan surat kendaraan bermotor mereka.
“Ini sangat membantu masyarakat kami yang hendak membayar atau mengurus pajak kendaraan bermotor. Kalau warga harus ke Sampit, tentu harus mengeluarkan biaya tidak sedikit dan harus menyita waktu kerja seharian,” kata Camat Cempaga Hulu, Sukarnedi di Sampit, Kamis.
Sesuai jadwal, layanan keliling Samsat akan melayani masyarakat Cempaga Hulu pada 22 dan 23 Maret nanti, yakni di Desa Pelantaran dan Pundu. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan masyarakat di kecamatan itu untuk mengurus administrasi kendaraan bermotor mereka.
Wilayah yang sangat luas, memang menjadi salah satu kendala bagi masyarakat di Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mengurus berbagai keperluan ke Sampit.
Dari 17 kecamatan, hanya ada tiga kecamatan yang merupakan bagian Sampit sebagai ibu kota kabupaten, yakni Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang dan Seranau.
Kecamatan lainnya terletak cukup jauh dari Sampit, bahkan ada yang harus menempuh perjalanan lebih dari tiga jam. Apalagi musim hujan, banyak jalan rusak sehingga perjalanan semakin berat. Bahkan untuk transportasi pulang-pergi, ada yang mencapai ratusan ribu hingga lebih dari Rp1 juta.
Layanan keliling pembayaran pajak kendaraan bermotor dimulai awal 2015. Pola jemput bola ini dinilai efektif karena memudahkan masyarakat, pemasukan dari pajak kendaraan bermotor juga meningkat. Mobil layanan ini datang ke kecamatan-kecamatan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
“Jadi sebenarnya masyarakat kita bukannya tidak mau bayar pajak, tapi terkadang malas karena jauh kalau ke Sampit. Buktinya ketika kita datang, masyarakat kita antusias,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Samsat Sampit, Sangen saat pelayanan di Taman Kota Sampit.
Discussion about this post