KALAMANTHANA, Sampit – Tingginya minat masyarakat Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, jadi aparatur sipil negara, terlihat dari penerimaan pegawai kontrak. Lebih dari 10 orang berebut satu posisi.
Penerimaan pegawai kontrak yang saat ini sedang berlangsung di daerah ini ditandai dengan animo masyarakat mengikuti seleksi sangat tinggi. Selama sembilan hari masa pendaftaran, jumlah berkas lamaran yang masuk mencapai 2.816 pelamar padahal lowongan tersedia hanya 223 formasi. Tidak hanya sarjana, pendaftar cukup banyak juga berasal dari lulusan SMA sederajat.
Kondisi ini sangat berbeda dibanding bursa kerja swasta, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit. Diperkirakan ada ratusan bahkan ribuan lowongan pekerjaan setiap tahun untuk tenaga lapangan maupun administrasi di perkantoran, namun peminatnya belum sesuai harapan.
Banyak warga yang kurang tertarik bekerja di perkebunan karena harus tinggal di mess perusahaan yang lokasinya jauh dari kota. Akibat minimnya peminat inilah yang membuat banyak perusahaan yang harus mendatangkan pekerja dari luar daerah melalui sistem atau angkatan kerja antardaerah (AKAD) yang difasilitasi pemerintah daerah.
“Setiap tahun masih banyak perusahaan yang merekrut tenaga kerja melalui sistem AKAD. Ini karena tidak banyak pencari kerja yang melamar,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Ekawardhana di Sampit, Minggu (3/4/2016)..
Perekrutan tenaga kerja dengan sistem AKAD lebih terjamin karena diawasi pemerintah daerah. Sistem AKAD difasilitasi Dinsosnakertrans Kotim berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans di daerah lain tempat perusahaan ingin mencari pekerja baru. Dengan begitu, pemberangkatan dan penerimaan tenaga kerja diketahui pemerintah daerah asal dan tujuan. (ant/ik)
Discussion about this post