KALAMANTHANA, Pontianak – Tiga ekor pesut (Orcaella brevirostris) tertangkap dan ditemukan mati terjaring (bycatch) pukat nelayan di wilayah perairan Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Manajer Program Kalimantan Barat WWF-Indonesia, Albertus Tjiu di Pontianak, mengaku meninjau langsung lokasi kejadian dan menyayangkan hal tersebut. Peristiwa itu, menurutnya, terjadi pada Kamis (7/4/2016) lalu.
“Sebagian besar masyarakat desa ini sesungguhnya sudah mengetahui informasi bahwa pesut adalah spesies dilindungi. Longgarnya pengawasan terhadap penerapan aturan perlindungan spesies tersebut, mengakibatkan warga masih melakukan penangkapan,” kata Albertus.
Tiga ekor pesut remaja tersebut tertangkap pada saat para nelayan Desa Tasikmalaya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat sedang melakukan aktivitas menarik pukat.
Saat tertangkap hari itu, nelayan pengumpul lokal, Maskur (35), mencoba menjualnya ke Pasar Flamboyan di Pontianak, untuk mengetahui nilainya. Namun pasar tersebut menolak untuk membelinya dengan alasan mereka mengetahui bahwa spesies tersebut tidak boleh diperjualbelikan.
Di Indonesia, pesut yang ditemukan di daerah Kalimantan adalah di perairan air tawar, muara hingga pesisir pantai. Sejak 2011, hasil survei dari WWF telah menemukan spesies ini ada di perairan Kalimantan Barat. Di Kabupaten Kubu Raya, pesut terlihat pertama kali pada tahun 2012. (ant/akm)
Discussion about this post