KALAMANTHANA, Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum terbebas dari ancaman penyakit malaria. Kecamatan Penajam bahkan dinyatakan endemis malaria.
Faktanya, hampir keseluruhan kasus malaria, terjadi di kecamatan tersebut. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan sekitar 92% dari 176 kasus yang terjadi tahun ini, ditemukan di kecamatan tersebut.
Pejabat Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Sarjito Ponco Waluyo di Penajam, Senin (2/5/2016), mengungkapkan wilayah Puskesmas Sotek, Kecamatan Penajam, paling tinggi penyebaran penyakit malaria. Ada sekitar 92% kasus malaria di Penajam Paser Utara terjadi di wilayah tersebut, khususnya di daerah perkebunan kelapa sawit.
“Penyebaran malaria di wilayah Puskesmas Sotek mencapai 154 kasus atau sekitar 92% dari total kasus malaria yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang Januari hingga April 2016 yang mencapai 176 kasus,” ungkapnya.
Selain itu, wilayah endemis malaria juga terdapat di beberapa tempat, yakni di Kelurahan Maridan, Petung, Waru, Semoi Dua dan Desa Gunung Intan.
Menurut Ponco, penyebab utama tingginya penyebaran malaria di daerah itu karena adanya penebangan dan pembakaran lahan serta banyaknya pekerja baru yang datang dari luar Penajam Paser Utara, sehingga berisiko semakin meningkatnya kasus malaria di daerah itu.
“Banyaknya pendatang dan adanya penebangan dan pembakaran lahan di daerah itu, dapat berisiko terjadi peningkatan kasus malaria,” ujarnya. (ant/akm)
Discussion about this post