KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Kenapa kualitas pendidikan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, belum bisa menanjak naik? Ini salah satu penyebabnya: anggaran pendidikan belum sesuai amanat undang-undang.
Bupati Seruyan, Sudarsono, menyebutkan dunia pendidikan Seruyan masih belum ditunjang anggaran yang maksimal. Anggaran yang ada bahkan belum menyentuh batas minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) seperti diamanatkan undang-undang.
Kenapa bisa begitu? “Kebutuhan sektor lain yang masih banyak sehingga anggaran pendidikan kita belum mencapai 20%,” kilahnya.
Menurutnya, ke depan Pemkab akan terus berupaya untuk membenahi kualitas pendidikan dengan melakukan pemerataan guru dan melengkapi sekolah-sekolah dengan fasilitas penunjang yang memadai.
“Pada 2017, kita akan berjuang untuk merealisasikan anggaran pendidikan sebesar 20%, khususnya untuk menunjang pendidikan dasar, karena kewenangan untuk menangani SMA/SMK sudah beralih ke pemerintah provinsi,” katanya.
Sudarsono mengakui, karena anggaran yang terbatas itu, masih banyak sekolah belum dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai juga membuat dunia pendidikan di Seruyan menjadi lambat berkembang.
“Seperti belum adanya jaringan akses internet yang dapat menjangkau hingga ke kecamatan telah menjadi kendala kegiatan belajar siswa, termasuk pelaksanaan ujian berbasis komputer,” katanya.
Meski begitu, sebutnya, Pemkab Seruyan akan terus berupaya untuk membenahi kualitas pendidikan. Salah satunya adalah dengan mengupayakan pemerataan guru dan melengkapi sekolah-sekolah dengan fasilitas penunjang yang memadai, terutama untuk daerah pelosok. (ant/akm)
Discussion about this post