KALAMANTHANA, Sampit – Dua anak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Sepanjang 2016 ini sudah ada dua anak meninggal dunia akibat terserang penyakit demam berdarah. Kedua-duanya tinggal di Kecamatan Baamang,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Triyono di Sampit, Selasa (3/5/2016).
Seorang anak perempuan berusia tiga tahun warga Jalan Sarigading Darat, meninggal akibat penyakit demam berdarah pada akhir Februari lalu. Pekan lalu atau akhir April, seorang anak perempuan berusia sekitar lima tahun, juga meninggal akibat demam berdarah.
Kondisi ini harus diwaspadai semua pihak karena lebih buruk dibanding tahun lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tahun lalu demam berdarah tidak sampai merenggut korban jiwa.
Tahun ini demam berdarah mulai menunjukkan tren peningkatan. Sepanjang 2016 ini sudah ada 83 warga Kotawaringin Timur yang terserang demam berdarah. Rinciannya, kasus demam berdarah pada Januari sebanyak 22 kasus, Februari 25 kasus dan satu meninggal dunia, Maret 20 kasus, dan April sebanyak 16 kasus, satu meninggal dunia.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan mencegah munculnya demam berdarah dengan membersihkan lingkungan. Pengasapan massal yang dilakukan namun tidak ada jaminan nyamuk aedes aegepty yang menjadi penular penyakit mematikan itu tidak akan muncul lagi.
“Bersihkan lingkungan agar tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak. Sampah basah yang tidak dikubur seperti kaleng atau botol minuman bekas yang terisi air di dalamnya bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” imbau Triyono.
Lingkungan bersih dan pola hidup sehat, bisa mencegah datangnya demam berdarah. Jika ada anggota keluarga yang demam berhari-hari maka harus segera dibawa berobat karena bisa saja itu merupakan gejala demam berdarah. (ant/akm)
Discussion about this post