KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kini, masyarakat Kalimantan Tengah tak lagi bisa menikmati penerbangan murah-meriah menggunakan penerbangan perintis Aviastar. Tak ada lagi dana pemerintah untuk mensubsidinya.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Tengah mengakui penerbangan perintis Aviastar berhenti setelah tidak tersedianya dana subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada 2016.
Kabid Perhubungan Udara Dishubkominfo Kalteng, Kasturi di Palangka Raya, Selasa (4/5/2016) menyatakan walau keberadaan maskapai Aviastar sangat dibutuhkan untuk melayani masyarakat, tapi karena keterbatasan anggaran terpaksa subsidinya dihentikan sementara.
“Kita sedang berupaya pada tahun 2017 Aviastar bisa disubsidi dari APBN seperti maskapai Susi Air. Kenapa Aviastar? Karena maskapai ini mampu melayani penerbangan di seluruh bandara yang ada di Kalteng. Kalau Susi Air tidak semua bandara di Kalteng ini dilayani,” ucapnya.
Kasturi menyebut berhentinya maskapai Aviastar membuat penerbangan dari Palangka Raya menuju Buntok (Kabupaten Barito Selatan), ke Kuala Kurun maupun Tumbang Samba (Kabupaten Gunung Mas) yang jaraknya relatif jauh apabila melalui jalan darat.
Dia mengatakan, maskapai Susi Air hanya melayani penerbangan perintis Palangka Raya menuju Puruk Cahu, Pangkalan Bun, Muara Teweh, Sampit, Kuala Pembuang dan dari Kuala Pembuang menuju Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan pulang pergi (PP).
“Tahun depan, kita harapkan semua rute penerbangan perintis di Kalteng bisa diterbangi dan akan kami usulkan ke pemerintah pusat. Sehingga tanpa menggunakan APBD, delapan bandara yang ada di Kalteng dapat terlayani penerbangan perintis ini,” ucap Kasturi.
Kabid di Dishubkominfo Kalteng itu mengatakan dengan tidak beroperasinya Aviastar melayani penerbangan perintis, tentu akan mengurangi pilihan masyarakat dalam menggunakan jasa penerbangan. Sedangkan maskapai penerbangan Susi Air, tidak dapat melakukan penerbangan perintis ke delapan bandar udara (bandara) yang ada di Kalteng.
“Dulu masih ada Aviastar, semua bandara yang ada di Kalteng mendapatkan rute. Sekarang tinggal Susi Air, tapi dari subsidi APBN tidak ada rute penerbangan perintis untuk Palangka Raya-Buntok, Kuala Kurun dan Tumbang Samba PP. Ini alasan kita kenapa mengajukan subsidi ke Pemerintah Pusat,” demikian Kasturi. (ant/ik)
Discussion about this post