KALAMANTHANA, Buntok – Bisnis Dream4freedom sudah menjamur di masyarakat, tidak terlepas di wilayah Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Namun, tak sedikit yang merasa kecewa, terutama karena upline yang tak bertanggung jawab
Bisnis ini memang menggiurkan. Itu pulalah yang membuat M. Agus Salim, warga Buntok, tertarik dan melakukan investasi pada bisnis Promonesia Dream4freedom tersebut.
M Agus Salim Kepada KALAMANTHANA, menyampaikan ia telah berinvestasi pada bisnis Promenesia Dream4freedom sebesar Rp25 juta pada awal Januari 2016 lalu dan ditambah anaknya Buldani Rp5 juta. Namun hingga saat ini, bonus atau hasil dari investasi tersebut tidak pernah didapat.
Padahal, seperti yang telah dijanjikan juga disepakati, bonus dari nilai investasi satu persen terhitung dari jumlah deposit, itu akan didapat dalam setiap bulannya. Tapi, hingga berita ini diturunkan, bonus tersebut tidak pernah didapat.
Hal ini menumbuhkan kecurigaan bagi M. Agus Salim tentang adanya indikasi penipuan. Sudah berkali-kali dia menanyakan kepada pihak Promonesia, tak tak mendapatkan jawaban yang jelas.
“Saya sudah berulang kali menanyakan kepada pihak Promonesia Dream4freedom yang ada di pusat melalui email, namun jawaban dan alasan dari balasan mereka tidak berujung untuk mendapatkan apa yang telah dijanjikan. Bahkan saya sudah meminta hanya senilai uang yang sudah masuk untuk dikembalikan, namun pihak Promonesia mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam perbaikan sistem dan beraneka alasan lainnya,” ungkap M. Agus Salim.
Diungkapkannya juga, bahwa bukan hanya pihak Agus saja mengalami permasalahan ini, melainkan banyak pihak yang mengalami kerugian, seperti di Buntok, Palangka Raya, bahkan Banjarmasin. Sudah berbulan-bulan dan hingga saat ini tidak kunjung ada kabar kepastian dari pihak Dream4freedom.
“Maka dalam waktu dekat ini saya beserta rekan yang merasa dirugikan akan mengajukan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib,” tegasnya.
Sementara itu, uang yang ditransfer senilai Rp. 25 juta tersebut, ditujukan kepada Habibi yang berdomisili di Banjarmasin sebagai upline dari M. Agus Salim. Namun saat ini Habibi sudah tidak bisa dihubungi dan ketika dihubungi ulang oleh wartawan KALAMANTHANA, nomor seluler Habibi juga tidak aktif. (fik)
Discussion about this post