KALAMANTHANA, Palangka Raya – Karena kalah selisih gol, tim futsal Distamben Barito Utara harus pulang duluan. Hasil imbang 3-3 lawan Polda Kalteng pada laga terakhir di GOR Sanaman Mantikei, Palangka Raya, tidak membantu meloloskan mereka ke delapan besar.
Ini menjadi kekalahan menyakitkan bagi Distamben Barut. Pasalnya, sampai detik-detik terakhir, mereka masih unggul 3-2 atas Polda Kalteng. Tapi, pada sisa waktu 22 detik sebelum pertandingan terakhir, tendangan pemain Polda, menurut wasit, mengenai tangan pemain Distamben dan memberikan penalti untuk lawan.
Tendangan penalti tidak disia-siakan pemain Polda, dengan melakukan tendangan keras ke gawang Distamben, dan menyamakan kedudukan 3-3. Bola baru mulai digiring, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai.
Pelatih Distamben Barut, Ika kepada anak asuhnya seusai pertandingan mengatakan agar berlapang dada dan tetap menerima hasil pertandingan. “Kita bukan kalah, tapi hasil imbang. Kita pulang dengan kepala tegak,” ujarnya.
Di tempat yang sama, manager tim, Feriyanson menyampaikan terima kasih untuk semua pemain dan pelatih atas semua kerja keras dan jerih payahnya selama mengikuti turnamen futsal di Kota Palangka Raya.
“Saya sebenarnya tidak menyangka bisa mendapatkan hasil maksimal seperti ini, karena baru pertama kali mengikuti turnamen futsal tingkat provinsi,” ujar Feri yang juga adik kandung Emil Tiades bekas manager tim sepak bola Eka Sandehan Palangka Raya. (ss)
Discussion about this post