KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mulai menyalurkan bantuan 80.000 ekor benih ikan nila, lele dan patin untuk dibudidayakan masyarakat di sembilan kecamatan.
“Bantuan benih ikan nila, patin dan lele ini sebagian sudah disalurkan secara bertahap dengan cuma-cuma untuk petani di sejumlah desa,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Barito Utara Setia Budi di Muara Teweh, Rabu (11/5/2016).
Hingga saat ini, bibit ikan tersebut telah disalurkan kepada petani ikan di wilayah Kecamatan Teweh Tengah dan, Kecamatan Montallat, untuk dibudidayakan masyarakat dengan menggunakan kolam, keramba, dan jaring apung.
Untuk tempat lainnya, akan diberikan secara bertahap yakni mereka yang desanya masuk kawasan minapolitan, di antaranya sejumlah desa di Kecamatan Teweh Timur, Kecamatan Gunung Timang, Kecamatan Lahei, Kecamatan Teweh Tengah dan Teweh Selatan.
“Bantuan ini diharapkan dapat mendorong warga untuk membudidayakan ikan sebagai usaha mereka,” katanya didampingi Kepala Bidang Perikanan Marzuki.
Ia mengakui permintaan benih ikan dari masyarakat relatif tinggi yang mencapai lima juta ekor per tahun. Namun, katanya, karena dana terbatas, hanya sebagian yang dapat dipenuhi dengan produksi sekitar satu juta benih per tahun.
“Kami akan mengusulkan lagi pada APBD perubahan tahun ini, guna memenuhi kebutuhan warga untuk budi daya ikan di daerah ini,” kata dia.
Untuk memenuhi kebutuhan benih ikan itu, pihaknya berupaya meningkatkan produksi melalui Balai Benih Ikan (BBI) Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan dan BBI Lahei, Kecamatan Lahei. “Dua lokasi pembudidayaan itu merupakan sentra produksi ikan air tawar atau sungai di daerah ini,” ujarnya.
Peningkatan produksi itu dilakukan diantaranya pengembangan teknologi pembuatan pakan, memperbaiki induk ikan dengan mengganti bibit yang baru, dan memperbanyak kolam.
“Akibat terbatasnya produksi ini maka sebagian benih ikan masih didatangkan warga dari luar daerah,” kata dia.
Seorang petani ikan di Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah, Rodi membenarkan saat ini ribuan ekor bibit dan ikan yang dibudidayakan melalui keramba di Sungai Barito, sebagian besar berasal dari bantuan pemerintah daerah.
“Namun kalau masih kurang bibit ikan yang dipelihara, seperti nila, emas, dan patin itu, saya mendatangkan dari luar daerah, seperti di wilayah Kalimantan Selatan,” katanya. (ant/akm)
Discussion about this post