KALAMANTHANA, Amuntai – Jangan abaikan kemampuan wanita Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Faktanya, 11.805 di antaranya, kini jadi kepala rumah tangga dan tulang punggung pencari nafkah keluarga.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Data dan Pelaporan pada Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhyiddin Baseri di Amuntai, Jumat (13/5/2016) mengatakan, data tersebut berdasarkan survei keluarga pada 2015.
“Dari 61.567 keluarga di HSU, ternyata sebanyak 11.805 keluarga dikepalai oleh perempuan,” katanya.
Tingginya perempuan yang harus menanggung rumah tangga tersebut, kata dia, harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait, terutama dalam peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan akses kemampuan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
“Tentu hal tersebut harus menjadi sasaran program pemerintah terkait pemberdayaan kaum perempuan, perlindungan dan program lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan, BKKBD Kabupaten HSU selama ini turut aktif memfasilitasi kegiatan Yayasan Pekka atau perempuan kepala keluarga.
Melalui program ini, kaum perempuan yang berstatus kepala keluarga tanpa suami (single parent) mendapatkan pembinaan, pelatihan dan bantuan permodalan melalui kelompok usaha agar mandiri secara ekonomi untuk menghidupi keluarganya.
“Kita sangat berharap data hasil sensus keluarga 2015 ini bisa menjadi masukan bagi instansi terkait dalam melaksanakan program kegiatannya,” katanya.
Sehingga, tambah dia, kondisi keluarga yang dikepalai kaum perempuan bisa semakin sejahtera, baik itu ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Menurut Muhyiddin, masih banyak keluarga dari Pekka ini berada pada status ekonomi rendah dan kurang sejahtera, karena pendidikan yang juga masih rendah.
“Berdasarkan data tersebut, kita juga berharap program-program peningkatan keterampilan, wirausaha, serta permodalan juga banyak diberikan untuk perempuan,” katanya. (ant/akm)
Discussion about this post