KALAMANTHANA, Buntok – Terungkapnya identitas mayat pria berdarah di pondok kebun Saldo di Desa Bundar, Barito Selatan, membuka tabir lain. Ternyata, Tono, sang korban, adalah pria yang hidup sebatang kara.
Kenyataan itu diungkapkan paman korban kepada pihak Kepolisian Sektor Dusun Utara, Iptu Syaifullah. Menurut sang paman, Tono selama ini tinggal bersama dengan dirinya di Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara, karena hidup sebatang kara.
Jasad Tono sendiri teridentifikasi setelah pamannya ini melihat langsung jenazah tersebut. Awal teridentifikasinya mayat tersebut, berdasarkan informasi yang didapat KALAMANTHANA, berasal dari paman korban. Sang paman merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya sejak Senin (9/5/2016) lalu.
Begitu mengetahui adanya kabar penemuan mayat di pondok kebun karet milik Saldo di Desa Bundar, pihak keluarga belum bisa memastikan apakah jasad tersebut merupakan anggota keluarganya yang hilang. Pasalnya, pihak keluarga belum bisa melihat secara langsung jasad tersebut. Lagi pula, mayat tersebut langsung dibawa ke rumah sakit di Palangka Raya untuk dilakukan otopsi.
Setelah mayat korban kembali ke Rumah Sakit Jaraga Sasameh Buntok, paman korban langsung mengecek apakah benar mayat tersebut adalah keponakannya yang hilang sejak Senin lalu. Ternyata, jasad tersebut memang Tono.
Mayat itu sendiri, seperti diberitakan sebelumnya, pertama kali ditemukan Saldo (40), warga Desa Bundar, pemilik pondok di kebun tersebut. “Siang itu saya pergi ke kebun. Sesampai di kebun, saya sangat kaget karena melihat ada sesosok mayat pria di dalam pondok dengan kondisi berdarah,” ujar Saldo waktu itu. (fik)
Discussion about this post