KALAMANTHANA, Buntok – Anggota Komisi IV DPR-RI, Hamdhani melakukan reses ke Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Dia hendak mendengar, menampung, dan menindak lanjuti apa yang jadi keluhan oleh para kelompok pengelola keramba ikan/tambak yang ada di perairan Sunga Barito.
Kedatangan Hamdhani yang didampingi langsung Dirjen Budidaya dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, meninjau langsung keramba ikan dan berdialog dengan para pengelola karamba ikan tersebut.
Dalam dialog dengan kedua kelompok pengelola keramba ikan yakni kelompok Usaha Swarga dan Usaha Bersama, disampaikan juga keluhan serupa yakni mahalnya harga pakan dan kualitas benih tidak terjamin.
“Rata-rata mereka mengeluhkan harga pakan ikan terlalu mahal tidak seimbang dengan harga jual serta benih membeli dari luar dan kualitasnya tidak terjamin,” kata Hamdani kepada KALAMANTHANA usai berdialog dengan pengelola keramba ikan, kemarin.
Menyikapi tentang mahalnya harga bahan baku yakni pakan, lanjut dia, kalau mereka mampu membuat pakan sendiri pihaknya akan siap membantu menyiapkan alat-alatnya seperti pabrik mini untuk pembuatan pakan.
Akan tetapi pihak pengelola tambak ikan tersebut, mengakui tidak mampu dan memilih untuk membeli pakan yang instan yaitu yang telah dijual dipasaran,lantaran untuk mendapatkan bahan pembuat pakan tersebut, seperti dedak yang hanya pada saat-saat tertentu saja bisa didapatkan.
Selain itu, untuk pakan buatan sendiri untuk kualitas kurang baik, contohnya untuk panen ikan, itu memakan waktu sampai tujuh bulan, sementara kalau pakan yang didapat dari membeli untuk panen lebih cepat hanya butuh waktu empat bulan. “Dengan alasan itu mereka lebih baik membeli pakan dari pada membuat sendiri,” jelasnya.
Untuk benih ikannya, mereka beli dari daerah Kambitin dan Kelua Kalimantan Selatan, namun kualitasnya tidak lebih baik dan benih-benih tersebut tidak besar. Padahal, lanjutnya, prospek para petani ikan keramba ini sangat baik bahkan mereka menjual ikannya sampai ke Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Di tempat yang sama Dirjen Budidaya, Darma mengatakan, intinya harus ada sinergi antara pusat dan daerah, tidak bisa dibebankan semuanya ke pusat. Artinya, kunci pembenihan itu dibalai benih ikan yang ada di kabupaten.
Sementara itu, Ketua kelompok usaha bersama Sanaini CT , pihaknya telah menyampaikan keluhan di hadapan anggota DPR-RI dan dirjen budidaya terkait kendala yang ada di kelompoknya. “Kita berharap kepada anggota DPR-RI dalam hal ini Pak Hamdani dan dari Dirjen Budidaya bisa memperjuangkan nasib petani pembudidaya ikan di Sungai Barito agar bisa dibantu dengan penyertaaan modal,” harapnya. (fik)
Discussion about this post