KALAMANTHANA, Muara Teweh – PT PLN Muara Teweh akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dari PLTU Asam-asam, Kalimantan Selatan. Tapi, memindahkannya bukanlah seperti menggosok lampu aladin, langsung jadi.
Itulah sebabnya, Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah meminta pengertian masyarakatnya terkait permasalahan PLN ini. Sebab, proses dan prosedur mendatangkan dua mesin dari luar daerah itu tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Mendatangkan mesin baru tersebut ada Standart Operasional Prosedur (SOP) yang di antaranya membongkar satu mesin dari tempat duduk mesin sampai ke atas mobil membutuhkan waktu tiga hari.
“Berarti untuk dua mesin dibutuhkan waktu selama enam hari, kemudian pembongkaran panel membutuhkan dua hari, perjalanan pengiriman dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Kalsel menuju Muara Teweh membutuhkan waktu selama tiga hari dan bongkar serta pemasangan di Muara Teweh selama 10 hari, sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk fungsional adalah 21 hari,” jelas Nadalsyah.
Selama 21 hari itu, apa boleh buat, masyarakat Barito Utara, khususnya di Kota Muara Teweh, harus siap mengurut dada lebih lama. Sebab, selama itu pula, pemadaman bergilir menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.
Sebelumnya Manajer PT PLN Muara Teweh Tatok Winarko mengatakan, dua unit mesin pembangkit listrik tenaga diesel dari PLTU Asam-Asam itu memiliki daya 2.200 kilowatt. Mesin itu masing-masing memiliki daya 1.100 kilo watt (KW) untuk meminimalkan pemadaman, terutama memasuki bulan suci Ramadhan di daerah ini.
“Kita harapkan mesin tambahan ini dapat mengurangi krisis listrik di daerah ini, apalagi sekarang masih dilakukan pemadaman bergilir yakni delapan jam padam dan 8 jam nyala yang dijadwalkan selesai pada 22 Mei 2016 nanti,” katanya.
Saat ini PLN Muara Teweh melakukan pemadaman sejak Rabu (14/5) sampai 22 Mei 2016 dengan waktu pemadaman tiga jadwal yakni mulai pukul 00.00-08.00 WIB, kemudian 08.00-16.00 WIB, serta jam 16.00-24.00 WIB terbagi dalam dua grup yakni sejumlah jalan dalam kota Muara Teweh, sejumlah desa dan kecamatan di daerah setempat.
Terkait pemasangan empat unit mesin dari PLN Kota Baru, Kalsel empat unit dengan daya 1,6 mega watt (MW), kata dia, saat ini masih dilakukan pemasangan dan dua unit mesin sudah dalam tahap pengecekan akhir sebelum beroperasi.Sebelumnya juga didatangkan satu unit mesin dari PLN Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya dengan daya 300 KW.
“Semoga sebelum Minggu (22/5) mesin dari Kota Baru itu sudah bisa beroperasi secara bertahap dan diharapkan mengurangi krisis daya listrik yang ada sekarang dan diperkirakan setelah semua mesin Kota Baru terpasang maka akan dilakukan pemadaman bergilir kembali setiap empat hari sekali,” jelas dia. (ant/ama)
Discussion about this post