KALAMANTHANA, Pontianak – Gara-gara peristiwa PDAM, hubungan Wali Kota Pontianak. Sutarmidji tak hanya memanas dengan Sekda, melainkan juga Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Kini, semua tuntas. Sutarmidji berterima kasih kepada Cornelis.
Sutarmidji, Selasa (24/5/2016), bahkan menilai Cornelis sebagai gubernur yang bijak dalam melihat persoalan ini. Karena itulah, dia menyampaikan ucapan terima kasihnya.
“Malah dalam hal ini saya ingin membuat lebih baik lagi, sehingga tidak perlu lagi saling klaim dalam permasalahan tersebut,” katanya di Pontianak.
Menurut Sutarmidji, pihaknya juga sudah menunjukkan salahnya dimana dalam polemik tersebut, saat pertemuan di kantor BPKP Kalbar. “Intinya dalam hal ini Pemkot Pontianak tidak salah, dan sudah dianggap selesai,” katanya.
Cornelis memang sempat mengecam tindakan Pemerintah Kota Pontianak atas terjadinya pemutusan sambungan air PDAM ke rumah dinas Sekda dan sejumlah rumah dinas dan gedung perkantoran. Dia, saat itu, menilai langkah Wali Kota Sutarmidji tidak patut.
Sebelumnya, Kamis (19/5), Sutarmidji memerintahkan Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa untuk memutuskan saluran aliran air bersih di rumah dinas Sekda Provinsi Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di Kota Pontianak sekitar pukul 14.00 WIB.
Pemutusan saluran air tersebut juga dilakukan pada kantor BPKP dan rumah dinas Kepala Inspektorat Kalbar. Pemutusan itu dilakukan sebagai bentuk protes Sutarmidji terkait penilaian Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Pontianak tahun 2014.
Dari hasil penilaian evaluasi LPPD tersebut, ada 44 item pelayanan publik di antaranya mendapat nilai nol dari Kemendagri berdasarkan hasil penilaian Tim LPPD pimpinan Sekda M Zeet Hamdy Assovie.
Di antaranya, pelayanan air bersih, tingkat kelulusan pelajar SMP, jalan, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). (ant/akm)
Discussion about this post