KALAMANTHANA, Muara Teweh – Petani di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melakukan uji coba penanaman padi ladang atau padi gunung pada musim tanam April-September 2016.
“Tanaman padi ladang ini biasanya dilakukan pada musim tanam Oktober-Maret atau musim hujan, namun pada musim tanam kali ini kami mencoba menanam padi yang pada musim Asep yang merupakan musim kemarau,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Barito Utara Setia Budi di Muara Teweh.
Menurut Budi, musim tanam II/2016 ini dilakukan uji coba padi ladang seluas 10 hektare dengan padi varietas Inbrida Padi Gogo (Inpago) 10 hektare di wilayah Desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah. Tanaman padi ladang seluas 10 hektare merupakan program pemerintah yakni desa pertanian organik.
“Penanaman padi ladang ini nantinya para petani akan dilengkapi dengan sarana pompanisasi, sehingga penanaman padinya tidak ketergantungan dengan kondisi alam,” katanya.
Budi mengatakan melalui program pemerintah pusat, Kabupaten Barito Utara juga mendapatkan program ujicoba untuk penanaman padi organik yang menggunakan pupuk alam yang diharapkan dalam uji coba ini bisa dapat berhasil.
“Apabila berhasil ini merupakan satu langkah sinergi kedepan, dimana juga kedepannya akan dikembangkan pengelolaan sapi dengan sistem keloni, yang mana limbah dari sapi akan dijadikan pupuk alam bagi padi organik ini,” jelasnya.
Pihaknya juga mencanangkan daerah-daerah budidaya sapi ini untuk melakukan penanaman padi organik ini.
Dia mengatakan program perluasan sawah yang telah bersingkronisasi dengan pemerintah pusat, dimana percetakan sawah yang ditargetkan akan dilakukan sampai akhir tahun 2019 dengan target mencapai 12.000 hektare.
“Potensi di Kabupaten Barito Utara untuk perluasan sawah yang dapat digarap mencapai 14.000 hingga 16.000 hektare. Apabila perlusan sawah yang mencapai 12.000 hektare ini bisa dilakukan, Kabupaten Barito Utara tidak hanya akan swasembada beras, akan tetapi juga bisa surplus beras,” harapnya. (ant/ama)
Discussion about this post