KALAMANTHANA, Nunukan – Warga menemukan mortit saat menggali tanah di halaman pabrik crude palm oil (CPO), Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Benarkah mortir sisa konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1960-an?
Adalah Arifuddin (29), warga yang menemukan mortir tersebut di Sebatik, Rabu (25/5/2016). Dia bilang, benda berbentuk roket itu ditemukan sekitar pukul 14.15 waktu setempat saat melakukan penggalian tanah di depan pabrik CPO.
Kronologis penemuan mortir itu, Arifuddin menceritakan, pada saat meratakan tanah yang baru digali itu melihat benda unik berbentuk peluru roket lalu menyampaikan kepada rekan kerjanya.
Setelah itu, dia langsung melaporkan kepada Babinsa dan Polsek Sebatik Barat sekaitan dengan penemuan benda unik yang telah berkarat itu untuk memperjelas apakah benar peluru atau benda lain saja.
Selanjutnya dilaporkan kepada Tim Gegana Brimobda Kabupaten Nunukan untuk dilakukan pengamanan agar tidak menimbulkan kecelakaan apabila diamankan tanpa pengetahuan yang berkaitan dengan tata cara menjinakkan bahan peledak (jihandak).
Sekitar pukul 16.30 waktu setempat tim Gegana Brimobda Nunukan mendatangi lokasi penemuan lalu diamankan di markas komando Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan untuk dilakukan penelitian.
Informasi awal yang diperoleh dari seorang Tim Gegana Brimobda Nunukan yang mengamankan benda itu menyebutkan, peluru jenis mortir ini diperkirakan sisa-sisa perang saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1960-an.
Ia juga memperkirakan mortir dengan panjang sekitar 20 centimeter itu masih aktif, namun belum diketahui tahun pembuatannya karena seluruh bagiannya masih tertutupi lumpur tebal.
“Nanti kita bersihkan dulu baru diketahui tahun pembuatannya termasuk kalibernya. Sekarang belum bisa ditebak karena seluruh bagiannya masih tertutupi tanah yang cukup tebal. Tetapi mortir ini diperkirakan masih aktif,” ujar anggota Tim Gegana Brimobda Nunukan yang minta identitasnya dirahasiakan. (ant/ama)
Discussion about this post