KALAMANTHANA, Palangka Raya – Tren kekerasan terhadap perempuan di Kalimantan Tengah menunjukkan tanda-tanda meningkat. Dari satu titik saja diperoleh informasi, sepanjang Januari-Mei 2015 tercatat 12 kasus kekerasan terhadap perempuan.
Begitu pengakuan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BP3AAKB) Provinsi Kalimantan Tengah, Endang Kusriatun. “Data tersebut baru kami peroleh dari unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Rumah Sakit Bhayangkara, Palangka Raya,” kata Endang di Palangka Raya, Jumat (27/5/2016).
Endang pun meyakini bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan di Provinsi berjulukan Bumi Tambun Bungai ini setiap tahun mengalami peningkatan.
“Memang jumlahnya terlihat kecil, tetapi data itu belum ditambah dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Tengah. Sehingga jika mengacu pada data sebelumnya, tren kasus ini setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan,” katanya.
Kasus kekerasan terhadap perempuan ini diklasifikasikan menjadi 10 item yakni kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, bunuh diri, eksploitasi seksual, aborsi, pencurian, perzinahan, perdagangan perempuan, perkosaan dan penelantaran dalam rumah tangga.
Dari data yang diperoleh, secara umum di wilayah Kalimantan Tengah pada 2011 terjadi 59 kasus tindak kekerasan, kemudian pada 2012 terjadi 93 kasus, tahun berikutnya 258 kasus dan pada 2014 terjadi 238 kasus kekerasan terhadap perempuan.
“Untuk 2015 data yang kami peroleh ada 173 kasus. Namun data ini belum mencakup seluruh kejadian di wilayah Kalteng karena enam kabupaten dan Kota Palangka Raya belum memberikan laporan,” katanya.
Untuk menekan peningkatan itu, pihaknya pun membentuk satuan petugas tenagan pendamping P2TP2A yang berfungsi melakukan upaya pencegahan, penanganan dan upaya rehabilitasi korban.
Untuk itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat dapat bekerjasama dan semakin peduli terhadap keadaan di lingkungan sekitar minimal di dalam lingkup keluarga. (ant/akm)
Discussion about this post