KALAMANTHANA, Sampit – Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan PT Antang Ganda Utama (AGU) PIR Butong, Kabupaten Barito Utara, ternyata menjalarkan kekhawatiran ke Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sebab, di sini pun perusahaan sawit di bawah payung PT Makin itu juga memiliki perkebunan.
Kekhawatiran itu bahkan diungkapkan terang-terangan oleh anggota Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Dewin Marang. Dia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur diminta mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja massal di daerah ini agar tak memicu masalah baru.
“Saya mendapat informasi, PT Makin akan memberhentikan sejumlah karyawan mereka. Ini harus diantisipasi karena mungkin saja ada perusahaan lain yang melakukan hal serupa karena berbagai sebab,” kata Dewin Marang di Sampit, Senin (30/5/2016).
Pemutusan hubungan kerja massal akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Padahal, jumlah pengangguran di Kotim saat ini sudah cukup tinggi. Jika tidak diantisipasi, dikhawatirkan akan muncul masalah baru di masyarakat.
Pemerintah daerah diminta memacu program-program ekonomi kerakyatan yang dapat menciptakan lapangan kerja baru. Permasalahan pengangguran akan menjadi masalah serius yang bisa menimbulkan masalah baru lainnya.
Pemerintah daerah tidak bisa mencampuri urusan internal perusahaan, apalagi terkait keuangan. Tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah pemutusan hubungan kerja jika kondisi perusahaan tersebut memang sedang tidak baik.
Langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah adalah menyiapkan program-program mengantisipasi dampak pemutusan hubungan kerja tersebut. Harapannya agar karyawan yang diberhentikan bisa kembali mendapatkan pekerjaan baru untuk menghidupi keluarga mereka.
“Kriminalitas bisa meningkat akibat pengangguran terbuka. Lapangan kerja baru sudah harus disiapkan. Tugas kita mengantisipasi karyawan yang akan jadi pengangguran, karena pengangguran yang ada sudah banyak. Lapangan kerja kita sangat kurang. Polisi juga harus mengantisipasi dampak ini,” harap politikus senior Partai Golkar.
Program pemberdayaan masyarakat harus benar-benar dijalankan agar bisa mengimbangi tingginya angka pengangguran. Mengatasi masalah pengangguran, juga akan berdampak positif terhadap upaya mengurangi angka kemiskinan dan tindak kriminalitas di daerah ini. Dengan jumlah penduduk terbanyak dan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan Tengah, kabupaten ini selalu menjadi perhatian banyak pihak, termasuk dalam hal penanggulangan masalah.
Sebelumnya, PT AGU, anak usaha PT Makin di Barito Utara, memang melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. “Alasan dilakukannya PHK ini dalam rangka efisiensi perusahaan,” kata Manajer PT AGU, Lengguan di Muara Teweh, Jumat (27/5/2016) lalu. (ant/akm)
Discussion about this post