KALAMANTHANA, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur tercatat memiliki jumlah lokalisasi prostitusi terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 22 titik. Mulai 1 Juni 2016, semuanya akan lenyap.
“Sebelumnya Kaltim menempati urutan kedua terbanyak jumlah lokalisasi di Indonesia, namun setelah lokalisasi di Jawa Timur ditutup, kini Kaltim menempati urutan pertama,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Siti Rusmaliah Idrus di Samarinda, Rabu (1/6/2016).
Ia mengungkapkan hal itu saat acara penutupan lokalisasi dan lokasi prostitusi secara serentak di kabupaten/kota di Kaltim, dengan kegiatan seremonial yang dipusatkan di Lokalisasi Bayur, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.
Menurut ia, dari seluruh lokalisasi prostitusi yang tersebar di delapan kabupaten/kota, kecuali di Kabupaten Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara yang tidak terdata adanya lokalisasi prostitusi, terdapat lebih kurang 1.515 orang pekerja seks komersial (PSK).
“Dasar penutupan lokalisasi dan lokasi prostitusi ini ada tiga, pertama adalah berdasarkan pada ‘launching’ oleh Menteri Sosial pada 29 Januari 2016 yang menargetkan tahun 2017 Indonesia bebas anak jalanan, bebas pemasungan, dan bebas prostitusi pada 2019,” kata Siti.
Kedua, berdasarkan Peraturan Daerah Kaltim nomor 03 Tahun 2016 tentang Penanganan dan Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
Dasar ketiga adalah Surat Edaran Gubernur Kaltim Nomor 460/1526/DS-II/2016 tanggal 29 Maret 2016. Surat edaran itu telah dilayangkan kepada semua kabupaten/kota di Kaltim untuk segera melakukan penutupan lokalisasi/lokasi prostitusi. (ant/akm)
Discussion about this post