KALAMANTHANA, Muara Teweh – Masyarakat di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengancam akan demo besar-besaran jika pada 5 Juni 2016 listrik masih belum normal atau masih pemadaman bergiliran.
“Kami tagih janji pihak PLN yang menyatakan pada 5 Juni lusa listrik akan normal kembali, setelah sejak Februari 2016 mengalami krisis listrik dengan pemadaman bergilir akibat kerusakan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Kalau masih belum normal maka kami akan demo besar-besaran,” kata seorang warga Muara Teweh, Arif, Jumat (3/6).
PT PLN berjanji disampaikan langsung oleh Manajer Area PT PLN Kuala Kapuas, Rohim pada rapat kordinasi antara pemerintah Kabupaten di wakili Kepala Dinas pertambangan dan Energi, Aswadin Noor serta sejumlah anggota DPRD Barito Utara yang dihadiri General Manajer PT PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng Purnomo serta Manajer PLN Muara Teweh Tatok Winarko di Banjar Baru, Kalsel pada 27 Mei 2016 yang menyatakan listrik di Muara Teweh dan sekitarnya akan normal pada 5 Juni 2016.
Sementara anggota DPRD Barito Utara, Tajeri mengatakan pemadaman yang terjadi belakangan ini sudah sangat meresahkan masyarakat, apalagi beberapa waktu lalu sempat diberlakukan pemadaman listrik dengan jadwal pemadaman 8 jam nyala dan delapan jam padam.
Oleh sebab itu, katanya jika pihak PLN tidak secepatnya menormalkan distribusi listrik untuk kota Muara Teweh dan sekitarnya sampai dengan tanggal 5 Juni mendatang, maka jangan salahkan dirinya dan masyarakat lainnya yang kecewa dengan pelayanan PLN, karena mereka akan melakukan demo besar-besaran pada 6 Juni.
“Saat ini sedang dilaksanakan pemasangan mesin yang didatangkan dari daerah lain, dengan sistem keroyokan oleh pihak PLN. Jika sampai 5 Juni mendatang listrik tetap juga tidak normal, maka saya bersama dengan masyarakat lainnya, pada 6 Juni mendatang akan berdemo ke kantor PLN Rayon Muara Teweh, sebab masalah listrik ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak,” kata Tajeri yang juga Ketua Komisi C DPRD Barito Utara.
Ia juga sempat mempertanyakan, mengapa krisis listrik hanya terjadi di Barito Utara saja, sedangkan daerah lain di Kalteng seperti Barito Selata dan Barito Timur tampaknya masih aman-aman saja.
“Apakah daerah kita Kabupaten Barito Utara ini di anak tirikan. Padahal banyak hasil bumi di daerah kita seperti batubara yang di ambil dan dibawa ke daerah lain, untuk menghidupkan listrik di daerah-daerah lain,” kata politisi dari Partai Gerindra ini. (ant/akm)
Discussion about this post