KALAMANTHANA, Pontianak – Karena menyangkut keamanan, pria ini tak mau ditulis nama aslinya. “Sebut saja Masykur,” katanya. Yang pasti, dia merasa gerah dengan perubahan-perubahan rencana pemerintah menyangkut nasib pegawai negeri sipil.
Salah seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov Kalimantan Barat itu mengaku tak habis pikir dengan tak jelasnya rencana pemerintah memensiundinikan 1 juta PNS di seluruh Indonesia. Di level kementerian rencana itu makin diseriuskan, di tingkat wakil presiden malah dibantah.
Kebingungan Masykur, PNS yang sudah mengabdi 22 tahun itu mencuat setelah kemarin Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tak ada rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak dari pemerintah terhadap jutaan PNS. Yang hendak dilakukan adalah mengurangi pertumbuhan sumber daya PNS secara alamiah.
“Ini yang benar yang mana sih? Belum lama ini Menteri PAN-RB menyatakan akan melakukan rasionalisasi PNS dengan mengurangi 1 juta PNS. Sekarang kok tiba-tiba Wapres membantah. Kita sebagai PNS betul-betul dibuat bingung,” katanya di Pontianak.
Pekan lalu, Menteri Keuangan bahkan menyatakan dirinya sedang menunggu pengajuan dari Men PAN-RB terkait rencana pengurangan PNS tersebut. Sebab, bagaimanapun Kementerian Keuangan memiliki tugas berat membayarkan pesangon jika keputusan tersebut tetap dijalankan.
Tapi, belum juga soal pesangon itu tuntas, Wapres membuat pernyataan mengejutkan. “Bukan tiba-tiba dipensiunkan. Jadi, tidak ada PHK. Pegawai tidak ada istilah PHK. Ini hanya pensiun alamiah saja. Katakanlah negative growth,” kata Kalla.
Menurut Kalla, negative growth itu nantinya berlangsung selama delapan tahun. “Jadi, misalnya yang akan pensiun ada 100 orang, maka yang direkrut baru hanya 50 orang,” katanya.
Wapres menjelaskan moratorium penambahan selama delapan tahun itu dilakukan dengan perhitungan ada selisih sebanyak 500 ribu pegawai yang pensiun hingga 2019. “Ini kan moratorium sampai 2019. Sama sekali tidak ada penambahan. Supaya kalau ada pensiun 100 orang misalnya, yang diganti 50 karena semuanya sudah melalui teknologi,” katanya. (ik)
Discussion about this post