KALAMANTHANA, Pontianak – Ketua Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, M Zeet Hamdi Assovie mengharapkan PLN tidak melakukan pemeliharaan alat dan pemadaman aliran listrik sehingga mengganggu aktivitas umat Muslim selama Ramadhan.
“Selama bulan Ramadhan ini kita harapkan PLN tidak melakukan pemadaman, karena jika terjadi pemeliharaan yang memadamkan aliran listrik di suatu wilayah, hal itu akan mempengaruhi ibadah puasa umat Muslim,” kata M Zeet di Pontianak, Selasa (7/6/2016).
Dia mengatakan, dalam satu tahun itu ada 12 bulan, dimana dirinya yakin manajemen PLN bisa lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan. “Pasalnya saya sendiri mengkliping koran setiap tahunnya, dimana PLN selalu beralasan melakukan pemeliharaan setiap bulan Ramadhan,” katanya.
Menurutnya, umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa sangat membutuhkan listrik, khususnya saat malam hari. Karena banyak umat Muslim yang berbuka puasa, tarawih, tadarus pada malam hari, ada juga yang melakukan sholat malam atau melakukan sahur lebih awal.
“Jika saat masyarakat melaksanakan ibadah dan listrik padam, jelas itu bisa mengganggu konsentrasi masyarakat yang sedang beribadah. Masyarakat akan kesal dan kecewa sampai mengumpat, yang tentu bisa mengurangi nilai ibadah,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar itu menambahkan, dirinya yakin PLN memiliki tim kerja yang profesional dan mereka pasti mampu mengelola listrik dengan baik untuk kenyamanan semua masyarakat Kalbar.
“Karena kita yakin mereka profesional, maka mereka bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat,” kata M Zeet.
Saat ini lanjutnya, PLN sudah mendapatkan pasokan listrik baru dengan kerja sama antara PLN dan Sesco Malaysia. Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan pelayanan listrik di Kalbar bisa lebih prima.
“Terlebih baru-baru ini PLTU yang di Ketapang juga sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, jadi saya rasa tidak ada alasan lagi kalau PLN masih melakukan pemadaman,” kata dia. (ant/rio)
Discussion about this post