KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak berhenti-henti penderitaan masyarakat Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Belum juga tuntas persoalan krisis listrik, kini sebagian mereka menghadapi krisis air bersih.
Sudah dua bulan terakhir mereka mengeluhkan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Selama dua bulan itu, distribusi air tidak lancar.
“Setiap siang atau malam air PDAM pasti macet. Kemudian keesokan harinya seperti itu terus berulang-ulang,” kata Mama Iyah, warga yang menyampaikan keluhan ini kepada DPRD Barito Utara saat sidak di pasar tradisional Pendopo Muara Teweh, Selasa (7/6/2016).
Rombongan anggota dewan yang dipimpin Ketua DPRD Barito Utara Set Enus Y Mebas tidak bisa memberikan jawaban terkait keluhan air PDAM.
Mama Iyah mengaku sangat kecewa dengan pelayanan PDAM yang semakin hari semakin menurun, terlebih air yang didistribusikan pun sering keruh. “Padahal kita bayar tagihan tiap bulan tidak pernah telat, tapi pelayanannya kepada pelanggan seperti ini,” keluhnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Barito Utara Kastanto berkilah bahwa tidak stabilnya pendistribusian untuk air PDAM kepada sejumlah pelanggan disebabkan oleh aliran listrik yang sering byar pet, mati mendadak, atau ada pemadaman bergilir.
Listrik PLN sering hidup mati sehingga menghambat dan membuat penyaluran air menjadi tidak stabil. “Jadi kita juga tergantung dengan listrik. Kalau listriknya bagus tentu distribusi airnya juga bagus. Kalau hidup mati seperti ini pasti kita juga terhambat,” jelasnya.
Saat ditanya mengapa PDAM tidak menyiapkan mesin tersendiri dalam menghadapi pemadaman bergilir, Kastanto langsung marah-marah dengan menyebutkan bahwa biar ada mesin tetapi tidak sanggup untuk menarik airnya. (ant/rio)
Discussion about this post