KALAMANTHANA, Muara Teweh – Demonstrasi warga terhadap PLN Muara Teweh kali ini cukup lengkap. Warga dari berbagai profesi datang menyuarakan hatinya. Beragam pernyataan mereka lontarkan.
Seorang warga yang mengaku berasal dari Kelurahan Jingah, misalnya, meminta jajaran pimpinan PLN Muara Teweh juga memprioritaskan hal dalam perlindungan konsumen. Selama ini, menurutnya, konsumen PLN selalu berada dalam posisi yang tak diuntungkan.
“Biasanya, kalau ada pelanggan yang menunggak bayaran, maka diberikan sanksi atau denda. Seharusnya sanksi juga diberlakukan bagi PLN yang sering kali memadangkan lampu tanpa memikirkan kepentingan pelanggannya,” ujarnya.
Kemudian, jelasnya, masalah jadwal yang diterima masyarakat. Kenapa jadwal padamnya siang akan tetapi setelah malam juga terkena pemadaman. Itu namanya pembodohan kepada para pelanggan dengan alasan PLN ada gangguan jaringan. Dia heran kenapa gangguan jaringan itu sejak zaman dulu tidak bisa diatasi PLN.
“Apakah kerusakan mesin PLN ini memang dipelihara karena kalau para petugasnya turun ke lapangan mendapat lembur? Kami tidak meminta akan tetapi kami membeli, jadi bapak menjual jasa itu harus semaksimal mungkin. Kami tidak perlu tahu kerusakan apa pun, yang penting PLN memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan,” kata warga Kelurahan Jingah itu.
Demonstrasi ini dilakukan ratusan warga, mahasiswa STIE Muara Teweh dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Barito Utara serta KNPI Barito Utara melakukan aksi demo terkait adanya pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Rayon Muara Teweh, Rabu (8/6/2016).
Aksi demo yang dilakukan warga ini karena beberapa waktu terakhir pelayanan PLN kepada pelanggan kian memburuk karena pemadaman bergilir. Kondisi diperparah karena pemadaman bergilir malah diperpanjang oleh pihak PLN Muara Teweh.
Dalam aksi demo itu terlihat anggota DPRD Barito Utara, seperti H Tajeri, H Abri, Heny Rosgiaty Rusli, Jamilah, dan Wardatun Nur Jamilah yang juga Ketua DPD KNPI Kabupaten Barito Utara.(ss)
Discussion about this post