KALAMANTHANA, Buntok – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Barito Selatan, Rahmato Rahman, menyerahkan sepenuhnya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap AJ kepada aparat penegak hukum.
Rahmato menyampaikan dirinya sangat terkejut mengetahui kasus yang dialami anggotanya. Dia pun mengimbau berbagai pihak untuk menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Karena ini masih sifatnya dugaan. Sikap kita, kalau memang diperlukan, kita akan menyiapkan pengacara untuk membantunya,” ujar Rahmato kepada wartawan di Buntok, Rabu (8/6/2016).
AJ, anggota DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah, yang mengalami OTT oleh petugas Kejari Buntok, adalah anggota PKS. Dia mendapatkan kursi DPRD Barsel setelah mendapatkan suara yang signifikan dari daerah pemilihan Barito Selatan 2 pada Pemilu Legislatif lalu.
Pria kelahiran Buntok 12 Desember 1970 itu termasuk figur penting di PKS Barsel. Pada Pemilu Legislatif lalu, dia menduduki nomor urut satu pada daftar calon tetap PKS di Dapil Barsel 2.
AJ ditangkap aparat Kejari Buntok dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Dia diamankan di Hotel Berkat Doa di Kota Buntok. Penangkapan berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB, menjelang waktu berbuka puasa tiba.
“Benar, hari ini kami telah melakukan penangkapan terhadap oknum DPRD yang terjaring OTT,” ujar Kepala Kejari Buntok, Luhur Istighfar kepada wartawan di Buntok, Rabu (8/6/2016).
Dijelaskan Luhur, penangkapan ini berdasarkan informasi masyarakat yang curiga dengan gerak gerik AIJ tersebut sehingga mengamankannya. “Saat ini AlJ telah diamankan di Kejaksaan Negeri Buntok dan sedang dilakukan pemeriksaan intensif. Barang bukti yang berhasil diamankan kurang lebih Rp20 juta,” ucap dia.
Ditambahkannya, untuk barang bukti yang didapat untuk sementara tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan berkisar Rp100 juta. “Namun mudah-mudahan barbuk ini besok bisa bertambah,” katanya.
Kabar terakhir yang didapat KALAMANTHANA menyebutkan pihak Kejari sudah mendapatkan barang bukti senilai Rp90-an juta. Kuat dugaan uang tersebut adalah hasil “pemerasan” terhadap salah satu pejabat dinas infrastruktur di Barsel. (yat)
Discussion about this post