KALAMANTHANA, Sambas – Jalan menuju perbatasan sepanjang 19,998 km tepatnya Kartias-Tanjung Harapan kondisinya masih rusak parah. Sejumlah aktivitas masyarakat yang menghubungkan ke berbagai kecamatan terganggu. Ketika hujan jalan berlumpur dan licin serta ketika musih panas jalan berdebu.
“Banyaknya kendaraan truk yang melewati jalan ini menyebabkan kerusakan semakin parah, banyak aktivitas kendaraan yang melewati jalan ini termasuk pedagang dan pegawai kantor pemerintah juga sering bolak-balik melewati jalan rusak ini,” kata warga Sambas, Zulnaidy, Kamis (8/6/2016).
Dijelaskanya, jalan yang rusak tersebut menjadi jalur satu-satunya untuk menuju ke lima kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Keramat, Tangaran, Paloh, Galing, Sajad dan Sajingan. Sementara jalan dengan status yang sama dari Simpang Tanjung Harapan menuju Jalan Galing Kecamatan Galing sebelum Kecamatan Sajingan sepanjang 19,804 Km kondisinya malah sudah mulus.
“Berdasarkan informasi jalan nasional yang melintasi Kartiasa, Kecamatan Sambas hingga Tanjung Harapan, kecamatan Teluk Keramat harusnya sudah mulai dikerjakan PT Berantas sejak bulan Februari kemarin. Namun hingga saat ini masih parah jalan,” kata dia.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Daerah Pemilihan Kecamatan Teluk Keramat, Lerry Kurniawan Figo yang membenarkan jalan yang menuju ke perbatasan Indonesia-Malaysia, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
“Tidak dapat dibedakan lagi antara aspal dan tanah sepanjang jalan tersebut. Padahal mobilitas pemakai jalan di jalur tersebut sangat padat karena merupakan salah satu akses lintas negara. Selain itu, juga menghubungkan lima kecamatan, dengan dua kecamatan berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur,” jelasnya.
Dikatakan Lerry pihaknya sudah sering sekali menyampaikan kondisi Jalan Kartiasa-Tanjung Harapan ini ke pemerintah pusat. Namun masih saja belum diperbaiki. Padahal masyarakat sangat berharap jalan tersebut segera diperbaiki.
Untuk itu, Lerry mendorong agar Pemerintah Kabupaten Sambas aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Sejak diresmikan penggunaan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Aruk, Sajingan Besar, Kabupaten Sambas pada 1 Januari 2011 sebenarnya banyak manfaat yang dirasakan masyarakat. Kehadiran pintu lintas batas ini membuka akses perdagangan antarwarga Indonesia-Malaysia. Namun jalan yang sebagian rusak ini menjadi tantangan tersendiri,” kata dia. (ant/rio)
Discussion about this post