KALAMANTHANA, Muara Teweh – Listrik dari pembangkit listrik tenaga diesel PT PLN Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah kini mulai normal setelah hampir lima bulan mengalami krisis daya listrik akibat kerusakan mesin dengan dilakukan pemadaman bergilir.
“Meski listrik mulai normal, namun daya masih pas-pasan sehingga masih ada kawasan yang dipadamkan terutama pada beban puncak atau malam hari, yakni penerangan jalan umum dalam kota dan pelanggan bisnis (hotel dan telkom) agar pelanggan umum nyala,” kata Manajer PT PLN Muara Teweh Tato Winarko di Muara Teweh, Kamis (16/6/2016) malam.
Menurut Tatok, listrik kini mulai normal setelah ujicoba trafo dilakukan untuk koneksi dua mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalsel berkapasitas 2.200 kilowatt (KW) berhasil dilakukan oleh petugas teknisi dan peralatan khusus dari Area Panyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Wilayah Kalsel dan Kalteng di Banjar Baru, Kalsel.
Ujicoba itu dilakukan di PLTD Muara Teweh, di mana sebelumnya terjadi kendala teknis karena kedua mesin itu tidak bisa dioperasikan secara bersamaan.
“Kita bersyukur setelah dilakukan ujicoba, kedua mesin mampu beroperasi sehingga pemadaman bergilir untuk masyarakat umum dihentikan sejak Kamis (16/6) sore dan kondisi ini semoga berjalan aman serta lancar, yang semestinya masih dilakukan jadwal pemadaman bergilir,” kata dia.
Tatok menjelaskan, belum maksimalnya listrik ini karena masih menunggu pekerjaan pemeliharaan rutin (overhoul) mesin DAG dengan daya 800 KW. pemeliharaan rutin ini sedang dalam pekerjaan dari kontrak dan material (spare part) dari Jerman sudah sampai di Jakarta.
“Saat ini suku cadang sebagian besar sudah sampai Kapuas dan Banjarmasin dan rencananya hari ini dibawa ke Muara Teweh, sedangkan sisa satu material dudukan liner yang baru, akan di kirim pada Kamis (16/6) ke Banjarmasin,” ujarnya. (ant/rio)
Discussion about this post