KALAMANTHANA, Penajam – Rencana pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan, Kalimantan Timur, terus bergulir. Saat ini, tahapannya sudah memasuki pembentukan konsorsium untuk pembiayaan.
“Pertemuan di Jakarta pada Selasa (14/6) bersama PT Waskita Karya, Wali Kota Balikpapan, dan staf ahli Gubernur Kaltim menghasilkan keputusan untuk percepatan pembangunan jembatan penghubung itu,” kata Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar di Penajam, Kamis.
Pada pertemuan tersebut, opsi terkait pembangunan jembatan tol penghubung terpanjang di Indonesia tersebut, seperti penentuan “trase” atau sumbu jalan untuk ruas jembatan dan sebagainya telah disepakati bersama. Karena itu, saat ini tinggal memasuki tahap pembentukan konsorsium.
“Pekan depan segera melakukan pembentukan konsorsium yang di dalamnya terdiri dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara serta PT Waskita Karya,” katanya.
Setelah terbentuk konsorsium, selanjutnya membahas sistem pembiayaan modal awal pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan tersebut sesuai kesepakatan awal, yakni 60 persen dari PT Waskita, 20 persen Pemprov Kaltim, 15 persen Pemkab Paser Utara dan 5 persen Pemkot Balikpapan.
“Itu opsi atau kesepakatan pertama yang disepakati, atau ada kesepakatan baru yang akan dilakukan nanti,” ujar Yusran Aspar.
Pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan diperkirakan akan menelan anggaran Rp5,6 triliun. Sebelumnya, Bupati Yusran Aspar menyebutkan tak ada masalah soal pendanaan. Sebab, sudah ada investor yang menyatakan kesanggupannya untuk mendanai jembatan sepanjang 5,4 kilometer dengan lebar 33 meter itu. Baik investor dalam negeri maupun luar negeri.
“Ada empat investor dari dalam dan luar negeri yang menyatakan sanggup mendanai pembangunan jembatan penghubung itu, di antaranya investor dari Korea (Selatan) dan Singapura,” katanya akhir bulan lalu.
Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh menyatakan Pemerintah Kota Balikpapan harus merogoh kocek Rp105 miliar sebagai penyertaan modal dalam konsorsium pembangunan jembatan tersebut.
Pembangunan jembatan yang berdiri di atas Teluk Balikpapan itu, menurutnya, diperhitungkan mencapai Rp5,2 triliun. Pemkot Balikpapan punya kewajiban menyetor modal untuk konsorsium sebesar 5 persen, yakni sekitar Rp105 miliar. (ant/rio)
Discussion about this post