KALAMANTHANA, Penajam – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengimbau masyarakat di daerah itu agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana.
“Bencana atau musibah tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana itu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul saat dihubungi di Penajam, Sabtu.
“Kondisi lingkungan yang bertambah rusak dan makin tidak seimbang, menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan,” katanya.
Kesadaran menjaga keseimbangan lingkungan, menurut Andi Dahrul, perlu terus dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Ketika musim hujan, terjadi erosi, tanah longsor dan banjir yang disebabkan air yang mengalir tertahan di sungai dan parit yang dangkal atau buntu karena sampah dibuang tidak pada tempatnya, serta hutan yang gundul,” jelasnya.
Untuk menghindari terjadinya bencana khususnya banjir, Andi Dahrul meminta warga menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, menjaga kebersihan parit atau sungai, menanam pohon pada lahan kosong untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor saat musim hujan.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan lokasi rawan banjir dan longsor, termasuk menyiapkan antisipasi pencegahan untuk dua lokasi yang sering terkena banjir, yakni Kecamatan Babulu dan Sepaku.
Kecamatan Babulu dan Sepaku setiap musim hujan selalu terkena limpahan air daerah yang lebih tinggi, sehingga kedua wilayah tersebut menjadi daerah rawan banjir.
“Tim kami siap mengantisipasi banjir dan longsor, meski masih ada beberapa kendala di lapangan,” tambahnya. (ant/rio)
Discussion about this post