KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah meninjau langsung terkait ketersediaan air bersih bagi masyarakat, DPRD setempat juga menjadwalkan RDP setiap tiga bulan sekali.
Selain menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PDAM Barito Utara per tiga bulan, pada kesimpulan rapat yang dimpin langsung oleh Ketua DPRD Barut, Set Enus Y Mebas juga menghasilkan beberapa butir kesimpulan yaitu agar unit mobil tanki PDAM ditambah.
Termasuk juga agar segera disosialisasikan Perbup mengenai tarif (tarif rumah mewah) dan apabila bia dipandang perlu direvisi. PDAM bekerja sama dengan instansi terkait mengenai uji kualitas air setiap enam bulan sekali, juga DPRD akan melakukan kunjungan ke PDAM setempat.
RDP yang dilaksanakan digedung DPRD Barut, Senin (20/62016) dihadiri oleh gabungan komisi A, B dan C, Asisten Pemerintahan Umum, Sugianto P Putra, Direktur PDAM, Kastanto, untuk mencari solusi banyaknya keluhan warga belakangan ini terkait pelayanan air bersih dari PDAM.
Sebelumnya pada RDP terungkap tidak normalnya pendistribusian air belakangan ini kepada pelanggan karena PDAM kekurangan daya, ditambah pihak PLN melakukan pemadaman listrik secara bergilir.
Ketua Komisi B DPRD Barut, H Asran mengatakan, dua bulan belakangan ini, PDAM Muara Teweh memang menjadi juara kedua yang menjadi pembicaraan masyarakat kota Muara Teweh.
“Untuk juara satunya yaitu PLN Muara Teweh. Memang dari dulu ketergantungan PDAM ini ada pada PLN, jadi kalau listrik dari PLN mati PDAM juga mati, sebab PDAM Muara Teweh masih tergantung suplay listrik dari PLN,” ujar Asran.
Untuk itu, Politisi Partai Golkar ini menyarankan agar PDAM Muara Teweh dapat memiliki mesin pembangkit tenaga listrik sendiri, sehingga PDAM Muara Teweh tidak lagi tergantung dengan listrik dari PLN dalam mendistribusikan air kepada para pelanggannya. (ss)
Discussion about this post