KALAMANTHANA, Palangka Raya – Toko-toko yang menjual berbagai macam parcel guna menyambut Hari Raya Idul Fitri 2016 di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mulai menjamur.
“Sejak Senin (20/3) kami mulai menjual parcel, meski pembeli belum terlalu banyak, namun beberapa orang juga sudah ada yang memesan secara khusus,” kata Yuanita, salah satu penjaga toko moderen di Palangka Raya, Kamis (23/6/2016).
Parcel yang dijual di tempatnya terdiri dari beberapa varian isi. Umumnya makanan berupa kebutuhan Lebaran seperti sirup, kue kering, dan aneka makanan ringan, serta diselingi perlatan makan.
“Secara khusus kita juga menyediakan paket parcel berupa peralatan saji seperti gelas, cangkir, teko toples. Selain itu kita juga menyediakan paket campuran berupa aneka makanan ringan dan alat sajinya,” kata wanita berusia 25 tahun itu.
Berdasarkan pantauan, harga yang ditawarkan setiap paket parcel di masing-masing toko memiliki harga bervariasi mulai dari harga terendah Rp250 ribu hingga harga termahal Rp2,5 juta.
“Harga parcel ini bervariasi tergantung dari banyaknya isi paket dan produk yang dikemas. Jika hanya makanan ringan pasti harganya lebih murah, namun jika isinya peralatan saji akan lebih mahal,” kata Marlina penjaga toko di swalayan lainnya.
Dia mengatakan bahwa pihaknya setidaknya telah menyiapkan sekira 30 paket parcel dengan berbagai ukuran dengan isi paket yang bervariasi.
“Kita sengaja menjual parcel dengan isi dan harga yang berbeda-beda sehingga nantinya pelanggan bisa membeli sesuai keperluan dan dana yang dimiliki. Selain itu, jika pelanggan ingin memesan parcel dengan isi yang ditentukan sendiri kami juga melayani,” katanya.
Lina pun memprediksikan bahwa permintaan parcel akan mencapai puncaknya antara H-7 hingga H-2 menjelang Lebaran.
“Biasanya permintaan pelanggan akan mencapai puncaknya saat mendekati Lebaran. Menurut mereka ini dilakukan untuk memastikan bahwa parcel dalam keadaan baik saat diberikan kepada sanak keluarganya,” katanya.
Sebelumnya, terkait parcel ini pihak Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Palangka Raya dan Dinas Kesehatan serta BPOM melakukan pemantauan.
“Kemaren kami sudah memeriksa beberapa sampel parcel yang mulai dijual toko-toko. Hasil sementara yang kami dapatkan seluruh produk masih dalam tahap aman untuk dikonsumsi. Namun sayang, dalam paket itu belum menyediakan tempat untuk hasil produksi UMKM Palangka Raya,” kata Kabid Jaminan Sarana Kesehatan, Dinkes Kota Agustinawati. (ant/rio)
Discussion about this post