KALAMANTHANA, Muara Teweh – Distribusi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah hingga akhir Juni 2016 mencapai 1.690 ton atau 59,71 persen dari kuota sebanyak 2.830 ton.
“Distribusi pupuk subsidi di daerah ini sudah 50 persen lebih, sehingga pada musim tanam Oktober – Maret 2016/2017 diperkirakan tercapai,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Barito Utara Setia Budi di Muara Teweh, Rabu (13/7/2016).
Ia menjelaskan ratusan ton pupuk yang disalurkan selama Januari-Juni 2016 adalah jenis urea 123,5 ton, SP-36 mencapai 326 ton, NPK 1.181,5 ton, ZA 59 ton, sedangkan organik masih belum ada.
Dia memperkirakan permintaan pupuk bersubsidi kembali meningkat pada Oktober 2016-Maret 2017, karena akan dibuka lahan padi sawah dan padi ladang seiring mulainya musim hujan.
“Untuk musim tanam April-September 2016 pembukaan lahan sedikit dan kemungkinan pemanfaatan pupuk juga kecil, karena diperkirakan memasuki musim kemarau,” katanya didampingi petugas Pengelola Sarana dan Prasarana, Anang Mangonsidi.
Kuota pupuk subisi untuk petani tersebar di sembilan kecamatan tahun 2016 yakni untuk urea sebanyak 250 ton, SP-36 mencapai 500 ton, ZA 80 ton, NPK 1.800 ton dan organik 200 ton.
“Meningkatnya kuota ini karena realisasi distribusi pupuk bersubsidi pada tahun 2015 kepada petani melebihi jatah sehingga pasokan pupuk terpaksa memakai kuota daerah lain yang tidak terserap,” kata dia.
Penyaluran pupuk bersubsidi oleh pihak distributor tergantung pada permintaan petani, sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
“Sesuai prosedur penyaluran pupuk bersubsidi, pihak distributor hanya bisa menyalurkan atas permintaan petani yang sudah tercantum dalam RDKK tersebut,” ujar Budi.
Tiga distributor pupuk untuk Barito Utara yaitu dua berkantor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan satu di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dengan produsen pupuk PT Petrokimia dan PT Pupuk Kalimantan Timur. (ant/rio)
Discussion about this post