KALAMANTHANA, Sambas – Puluhan hektare lahan di Dusun Pinang Merah, Desa Simpang Empat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terbakar dalam tiga hari terakhir diduga sebagai dampak dari cuaca panas.
“Titik api yang tiba-tiba muncul pada 16 Juli sekitar jam 12.30 WIB langsung membesar dan memunculkan beberapa titik api. Akibatnya, beberapa perkebunan sawit dan lahan warga yang ada di Dusun Pinang Merah terbakar,” ujar seorang warga yang lahannya ikut terbakar, Jiun saat dihubungi di Sambas, Selasa (19/7/2016).
Jiun mengatakan sulitnya mendapatkan sumber air di lokasi mengakibatkan api tidak bisa dipadamkan. Selain itu sulitnya akses transportasi juga menyulitkan tim pemadam kebakaran untuk bergerak cepat menuju ke lokasi kebakaran tersebut.
“Meskipun api memakan kebanyakan lahan kosong tapi ada beberapa kebun warga yang dilahap api. Mungkin kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah,” katanya.
Ia menambahkan kebakaran hutan dan lahan ini terjadi karena belum efektifnya tindakan pencegahan dari pemerintah ataupun pihak-pihak terkait dalam upaya penanggulangan titik rawan kebakaran hutan dan lahan di daerah terisolisir seperti Dusun Pinang Merah Desa Simpang Empat mengakibatkan hal ini sering terjadi.
“Kebakaran hutan dan lahan lebih banyak terjadi di daerah-daerah pedalaman seperti daerah kami. Kondisi ini harusnya juga menjadi perhatian bagi pemerintah daerah yang katanya siap mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Ia menyadari tim yang dibentuk untuk melakukan pemadam kebakaran juga belum efektif karena dimungkinkan belum memadainya sarana yang dipersiapkan.
Ditambahnya lagi jangkauan informasi yang begitu sulit seperti susahnya untuk menjalin hubungan informasi menggunakan telepon genggam karena sulitnya terkadang sinyal telekomunikasi untuk diakses. Ditambah lagi dengan kondisi jalan dan aliran listrik yang belum memadai untuk melakukan tindakan cepat ketika daerah ini terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Kawasan Dusun Pinang merah biasanya ketika musim kekeringan seperti sekarang ini merupakan daerah langganan yang sering terjadi kebakaran. Maka dari itu perlunya perhatian khusus bagi pihak-pihak terkait yang menangani secara langsung,” katanya.
Hal senada diungkapkan Arisko, salah satu tokoh pemuda setempat menyatakan agar kondisi ini menjadi perhatian pemerintah daerah, khususnya tim Karhutla Kabupaten Sambas.
“Semoga pihak terkait bisa lebih memperhatikan lagi daerah-daerah titik-titik kebakaran yang sering menjadi sumber titik kobaran api,” katanya.
Dia juga berharap, pemerintah terkait diharapkan bisa memperhatikan kondisi masyarakat, supaya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Karhutla tidak menambah kerugian bagi masyarakat yang terkena dampak Karhutla khususnya bagi daerah Dusun Pinang Merah Kecamatan Tangaran.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas, Jamiat Akadol mengatakan jauh sebelumnya Pemkab Sambas telah mengimbau seluruh komponen masyarakat peduli terhadap kondisi lingkungan dan cuaca saat ini.
“Perubahan cuaca di wilayah Kabupaten Sambas sejak pertengahan bulan Ramadhan hingga seminggu lebaran cenderung panas. Semua sudah kita imbau dan ingatkan dan waspada terhadap Karhutla,” kata dia. (ant/rio)
Discussion about this post