KALAMANTHANA, Palangka Raya – Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Kalimantan Tengah tahun 2016 dipastikan mengalami defisit. Berapa besaran defisit tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng belum bisa memastikannya.
Sekda Kalteng, Siun Jarias, menyatakan besaran defisit versi pemerintah provinsi sebenarnya sudah ada. Namun, hal tersebut harus tetap dibahas dengan legislatif sehingga baru dapat dipastikan dan dipublikasikan.
“Intinya terjadi defisit dan cara menanggulanginya harus dengan mengurangi anggaran setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pengurangan ini kan tidak kita kehendaki, tapi defisit harus ditanggulangi,” katanya usai rapat pembahasan APBD Perubahan tahun 2016 dengan DPRD Kalteng di Palangka Raya, Rabu (20/7/2016).
Mengenai adanya usulan DPRD Kalteng cara menanggulangi defisit anggaran diambil dari belanja tidak langsung, Siun Jarias belum dapat memastikan apakah menerima atau tidak.
Dia mengatakan, versi Pemprov Kalteng menutup defisit APBD tahun 2016 tetap dengan melakukan pengurangan. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi adanya penolakan dari SKPD.
“Kalau dibuat seperti itu, ya semua SKPD menolak. Ya sudah, dibagi saja tiap SKPD menanggulangi defisit tersebut. Sekali lagi, kita tidak menghendaki sama sekali pengurangan anggaran di tiap SKPD, tapi ya bagaimana lagi,” ucap Siun. (ant/rio)
Discussion about this post