KALAMANTHANA, Tenggarong – Mitra Kukar boleh saja kehilangan kesempatan merebut poin penuh saat menjamu PSM Makassar. Tapi, Pelatih Subangkit mempertontonkan cara yang hebat. “Saya yang salah,” katanya mengakui.
Tak banyak pelatih seperti ini. Biasanya, kebanyakan pelatih, juga manajer tim, selalu mencari kambing hitam atas kegagalan pasukannya membukukan kemenangan. Biasanya, yang jadi sasaran adalah kepemimpinan wasit.
Tapi, Subangkit menunjukkan masih ada pelatih dengan jiwa sportivitas yang tinggi. Dia menyebutkan, hasil seri di kandang tersebut merupakan hasil buruk. Dikatakannya, babak pertama anak asuhnya bermain tanpa motivasi.
“Setelah tertinggal, baru permainan berjalan bagus. Ini adalah kesalahan saya dan kami sama-sama akan cari solusinya. Saya berharap suporter bersabar,” kata Subangkit.
Mitra Kukar hanya bisa bermain imbang 2-2 lawan PSM di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Minggu (31/7/2016). Dengan raihan tersebut, Mitra Kukar harus puas berada di posisi 9 klasemen sementara dengan 16 poin, hasil dari tiga kali menang, tujuh kali seri dan tiga kali kalah.
Meski bermain di kandang sendiri, tim berjulukan Naga Mekes tampak kesulitan di babak pertama. Anak asuh Subangkit itu kerap terlalu cepat kehilangan penguasaan bola sehingga berhasil diredam oleh duet lini tengah PSM Samsul Bahri dan Rizky Pellu.
Di babak kedua, tuan rumah tertinggal lebih dahulu di menit ke-46 melalui gol yang diciptakan Rahmat yang memanfaatkan serangan balik.
Kecolongan satu gol, para pemain Mitra Kukar mencoba keluar menyerang. Alih-alih mampu menyamakan skor, gawang Shahar Ginanjar kembali dijebol Ferdinand Sinaga pada menit ke-59 yang lagi-lagi melalui skema serangan balik melalui umpan Rahmat, sehingga mengubah skor menjadi 0-2.
Tertinggal dua gol, tuan rumah terus berupaya menekan pertahanan PSM. Bahkan Arthur Cunha pun kerap membantu serangan.
Hasilnya, Mitra Kukar mendapat hadiah penalti pada menit ke-74, karena Marlon yang sedang menguasai bola dijatuhkan pemain PSM. Pinalti yang dieksekusi striker asal Brazil tersebut berhasil menjebol gawang PSM sehingga skor menjadi 1-2.
Serangan tuan rumah kian bergelombang hingga akhirnya di menit ke-84, Septian David berhasil melesatkan gol sehingga skor berubah menjadi 2-2.
Pelatih Kepala PSM Robert Rene Albert mengatakan, timnya tidak beruntung karena hanya dapat satu poin, padahal sempat unggul terlebih dahulu.
“Sebenarnya, kami bisa dapat tiga poin karena terlebih dahulu unggul dua gol. Namun, mungkin kami kurang beruntung sehingga harus berbagi poin dengan tuan rumah,” ujarnya. (ant/rio)
Discussion about this post