KALAMANTHANA, Samarinda – Apakah nama yang akan dilekatkan kepada Bandara Samarinda Baru di Kelurahan Sungai Siring, Kota Samarinda? Kini, kandidatnya mengerucut pada empat nama.
“Sebelumnya terdapat 18 nama dari usulan masyarakat, tetapi setelah dilakukan rapat oleh tim yang terdiri dari lintas sektor dan media massa, akhirnya diputuskan empat nama yang lolos, diikutkan polling untuk menentukan nama BSB,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim, Tri Murti Rahayu di Samarinda, Selasa (2/8/2016).
Empat nama yang sudah masuk jajak pendapat melalui laman www.kaltimprov.go.id itu adalah Adji Pangeran Afloes, salah seorang tokoh yang berinisiasi memekarkan Kalimantan menjadi empat provinsi.
Atas jasa pemekaran wilayah inilah kemudian Tim Nama Bandara Kaltim sepakat bahwa Afloes menjadi salah seorang yang diusulkan menjadi nama pengganti BSB.
Kedua adalah Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, merupakan Gubernur Kaltim pertama yang di antara jasanya adalah membenahi administrasi pemerintahan sehingga Provinsi Kaltim bisa memperbaiki daerah.
Nama tokoh ketiga adalah HM Ardans, Gubernur Kaltim ke-9 yang menjabat selama dua periode sejak 1988 hingga 1998 dengan berbagai jasa, seperti program Pembangunan Gerbang Desa Terpadu “Olah Bebaya” di Benua Etam.
Adapun tokoh terakhir atau keempat adalah HM Kadrie Oening, Wali Kota Samarinda yang banyak melakukan perubahan dan penataan di ibukota Provinsi Kaltim, termasuk salah satunya melarang becak beroperasi di Samarinda.
Bandara itu sendiri, rencananya akan diresmikan dan mulai beroperasi terhitung 9 Januari 2017 mendatang. Hari itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Pemprov Kaltim.
“HUT Pemprov Kaltim pada 9 Januari, jadi untuk peresmian sekaligus operasional BSB akan dilakukan di sekitar tanggal itu. Kami masih menyesuaikan waktu yang tepat, apalagi penuntasan sisi udara BSB saat ini masih berlangsung,” ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim, Zairin Zain, akhir pekan lalu. (ant/rio)
Discussion about this post