KALAMANTHANA, Sampit – Aliansyah (65), seorang kakek di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas dengan banyak luka. Sebelumnya, dia sempat menegur dua pemuda mabok dan pembuat onar. Merekakah pelaku kejahatan tersebut?
Kedua orang tersebut, kini sedang dikejar Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur. Mereka diduga sebagai pelaku pembunuhan Aliansyah.
“Kami sedang melakukan penyelidikan dan berusaha mengungkap pelakunya. Mudah-mudahan cepat terungkap,” kata Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Selasa (2/8/2016).
Selasa pagi, Aliansyah (65) warga Gang Rahim 4, Jalan Iskandar 30, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Jasadnya pertama kali ditemukan Wati (39) yang merupakan adik korban yang rumahnya berseberangan dengan rumah korban.
“Saat ditemukan, kakak saya sudah tidak bernafas. Banyak luka di tubuhnya sehingga meninggal sebelum ditemukan,” kata Wati.
Sekitar pukul 01:30 dini hari, sempat terdengar kegaduhan di rumah korban. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Diduga, saat itulah terjadi penyerangan yang menewaskan korban.
Warga menduga, pembunuh Aliansyah dilakukan dua pemuda setempat. Sebelum kejadian, dikabarkan korban sempat menegur kedua pemuda itu karena mabuk-mabukan dan sering membuat onar di permukiman tersebut.
Kedua pelaku yang sekarang sedang dikejar polisi itu diduga tidak terima teguran kakek tersebut dan diperkirakan menjadi penyebab membunuh korban. Korban menderita luka parah di leher dan punggung hingga merenggut nyawanya.
Pihak keluarga sangat terpukul atas kejadian itu. Mereka berharap pelaku segera ditangkap polisi dan dihukum seberat-beratnya. Keluarga berharap polisi diberi kemudahan untuk mengungkap kejadian yang merenggut nyawa Aliansyah. (ant/rio)
Discussion about this post