KALAMANTHANA, Muara Teweh – Terkait pembukaan lahan dengan cara membakar, masyarakat harus tetap berladang, tapi dengan melakukan pembakaran terkendali.
Hal tersebut disampaikan Bupati Barito Utara, Nadalsyah dalam sambutannya pada acara pembukaan sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan/lahan di Gedung Balai Antang Muara Teweh, Sabtu (13/8/2016).
“Harus ada solusi terbaik yang diambil, masyarakat masih bisa berladang tapi lingkungan tetap terjaga dan tidak ada hutan yang terbakar. Apabila terpaksa dengan cara membakar, dilakukan dengan terkendali,” ujar Koyem, panggilan akrab Nadalsyah.
Membakar dengan memperhatikan kearifan lokal yaitu maksimal dua hektar per kepala keluarga, dengan membuat sekat bakar dan pembakaran dilakukan secara bergantian sehingga tidak menimbulkan akumulasi asap. “Harapan saya melalui agenda yang dilaksanakan hari ini, dapat mencarikan satu solusi yang tepat,” ujar Bupati.
Bupati Nadalsyah juga mengutarakan, upaya penanggulangan kejadian kebakaran hutan/lahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Sehingga kegiatan penanggulangan harus dilakukan secara sinergis oleh semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden RI Nomor 11 Tahun 2015 tentang peningkatan pengendalian kebakaran hutan / lahan diwilayahnya masing masing dengan dibantu TNI dan Polri.
“Saya berharap kepala desa untuk lebih intens memberikan penyuluhan kepada warganya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” jelas Nadalsyah.
Di samping itu, Nadalsyah juga berharap kepada pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada, agar lebih proaktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi kebun dan secepatnya melakukan penanggulangan bila terjadi kebakaran diwilayah lokasi kebun atau di sekitar lokasi kebun. (ss)
Discussion about this post