KALAMANTHANA, Singkawang – Pemerintah Kota Singkawang kembali tidak menggelar Karnaval HUT RI, seperti tahun-tahun sebelumnya. Kenapa?
Tanpa alasan yang jelas, Wali Kota Singkawang, Awang Ishak mengatakan, karnaval HUT RI akan disatukan dengan HUT Pemkot pada bulan Oktober mendatang. “Tidak ada pawai HUT RI. Pawainya kita satukan dengan HUT Pemkot Singkawang,” kata Awang Ishak, Sabtu (13/8/2016).
Hal yang terpenting, ujar Awang, rakyat mengibarkan bendera merah putih di halaman rumahnya masing-masing.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan, tanggal 17 Agustus merupakan paling bersejarah perjalanan kehidupan sebuah bangsa. “Karena demi sebuah perjuangan kemerdekaan, tidak sedikit nyawa, harta, penderitaan menjadi taruhannya,” katanya.
Menurut Sumberanto, generasi sekarang tidak lagi mengangkat senjata untuk mengisi kemerdekaan, tetapi cukup memberikan rasa penghargaan, penghormatan, akan semangat perjuangan para pahlawan yang gugur demi Indonesia merdeka.
“Dalam hitungan hari bangsa kita akan memperingati hari kemerdekaan, dimana saja sebagai bangsa yang besar tentulah moment ini menjadi pemersatu setiap anak bangsa untuk menghayati dan berdoa demi perjuangan luhur para pahlawan,” ujarnya.
Dalam merayakan hari bersejarah itu, Sumberanto berharap, Pemkot Singkawang membuat momen ini menjadi kebanggaan dan menggugah semangat anak bangsa kembali sebagai jati dirinya. Bangsa yang berbudaya dan beradab serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan nasionalisme.
“Melalui acara perayaan kita berharap semangat kecintaan dan nilai-nilai kebersamaan akan semakin terpupuk dengan baik,” ungkapnya.
Kalau Wali Kota memiliki pandangan hari bersejarah ini, hanya dengan sebuah agenda rutinitas dan menghambur-hamburkan dana APBD, Sumberanto mengira itu perlu dikoreksi kembali. “Pembiayaan perayaan bersumber APBD, saya pikir sangat wajar. Yang penting dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan memiliki nilai-nilai yang bisa kita petik,” katanya.
Dia menyatakan jangan lagi Wali Kota menggabungkan dengan peringatan HUT Pemkot, karena memiliki nilai sejarah yang berlainan. “Kalau masih dilakukan penggabungan, saya justru melihat sangat tidak proporsional dan mengabaikan nilai sejarah yang sangat penting,” katanya. (ant/rio)
Discussion about this post