KALAMANTHANA, Buntok – Ratusan massa pendemo yang berunjuk rasa ke KPUD Barsel, menuntut agar pasangan calon yang didukungagar bisa masuk dalam bursa pencalonan di Pilkada Barsel. Aksi brutal dari ratusan massa salah satu pasangan calon tersebut menolak keputusan KPU.
Mereka mendobrak kantor KPUD Barsel, juga merusak semua peralatan kantor tersebut hingga diturunkannya satuan pasukan anti huru-hara yang tergabung dari beberapa bagian jajaran Polres dari empat kabupaten yang ada di DAS Barito dan satu Kota Palangkaraya.
Ya, itulah salah satu bagian dari drama simulasi penanggulangan kerusuhan untuk menghadapi Pilkada Barsel 2017 mendatang yang digelar di halaman Mapolres lama Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Kamis (25/8/2016).
Simulasi itu dihadiri seluruh jajaran Polres dan pemerintahan Barsel, juga Karo Operasional Polda Kalteng, Kombes Bambang Sukardi.
Bambang, kepada wartawan mengatakan simulasi ini dilaksanakan untuk melatih anggota guna menghadapi kemungkinan apabila pada pilkada nanti terjadi kasus kasus seperti itu. “Kita berharap jangan sampai hal itu terjadi. Kita berharap semua terkendali dan kondusif. Seandainya itu terjadi, kita juga sudah siap. Intinya seperti itu,” katanya.
Selain itu, menurut petinggi Polda Kateng ini, pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 300 orang personil untuk pengamanan Pilkada Barsel nantinya yang terdiri dari Sabhabara Polda, Brimob Polda kalteng, pihak Polres Barsel, Polres Bartim dan juga Polres Barut. Polres tetangga akan jadi pelapis bagi Polres Barsel. (fik)
Discussion about this post