KALAMANTHANA, Muara Teweh – Namanya keren: Jhon. Nama itu pemberian Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas. Kini, Jhon sudah berada dalam pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Muara Teweh untuk direhabilitasi.
Jhon, sebagaimana dikisahkan Nizar Ardianto, Kepala BKSDA SKW III Muara Teweh, Rabu (7/9/2016), adalah orang utan yang ditemukan warga Tamiang Layang, Barito Timur, dan diserahkan ke Dinas Kehutanan setempat. Orang utan itu kemudian diserahkan kepada Bupati Bartim untuk diamankan. Setelah memberi nama Jhon, Bupati Ampera menghubungi pihak BKSDA SKW III Muara Teweh untuk direhabilitasi.
“Bupati Ampera yang menyerahkan langsung orang utan itu kepada kita untuk selanjutnya akan dilakukan rehabilitasi,” ujar Nizar.
Nizar menyampaikan umur orang utan ini kurang lebih satu tahun dengan berat 4 kilogram. Jhon akan langsung dibawa ke Palangkaraya untuk dititipkan pada lembaga Borneo Orang Utan Survival (BOS) sebagai tempat pusat rehabilitasi.
Di tanya mengenai keberadaan induk orang utan ini, Nizar menyatakan pihaknya masih menelusuri induknya yang terpisah dengan anaknya ini, apakah sudah mati terbunuh akibat kebakaran hutan atau dibunuh. “Kita masih selidiki hal itu,” katanya.
Pada bulan Juni sampai Agustus, pihaknya sudah mengamankan dua beruang madu, satu orang utan, 1 kalawet. Semuanya sudah berada di pusat rehabilitasi di Palangka Raya.
Diharapkan Nizar, warga masyarakat yang memelihara atau menemukan hewan langka bisa menghubunggi pihaknya agar bisa dilakukan rehabilitasi yang nantinya akan dilepaskan ke habitat asalnya. “Bagi masyarakat yang sengaja memelihara hewan langka bisa dikenakan hukuman pidana,” katanya. (fds)
Discussion about this post