KALAMANTHANA, Penajam – Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menunda pembuatan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah Kecamatan Sepaku. Kali ini, alasannya bukan anggaran yang merosot, tapi terkendala masalah debit air.
Sekretaris DPU Kimpraswil Penajam Paser utara Ibrahim Mas’ud di Penajam, Kamis (15/9/2016), mengatakan pembuatan sumur dalam di tiga wilayah di Kecamatan Sepaku belum bisa dikerjakan, karena tim masih kesulitan menentukan titik sumber air yang maksimal.
Tiga wilayah yang menjadi target pembuatan sumur dalam di wilayah Kecamatan Sepaku, masing-masing Desa Wonosari, Sukaraja dan Karang Jinawi. “Berdasarkan hasil kajian tim geolistrik (menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan), potensi air di tiga desa itu masih sangat kecil,” jelas Ibrahim.
Program pembuatan sumur dalam itu diproyeksikan untuk membantu masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih, terutama pada saat musim kemarau.
Namun, pembuatan sumur dalam di tiga desa di wilayah Kecamatan Sepaku itu belum bisa dilaksanakan kerena terkendala masalah debit air yang kecil dan kualitas air yang tidak memenuhi standar baku.
Menurut Ibrahim, untuk pembuatan sumur dalam lainnya, instansinya masih menunggu hasil kajian tim geolistrik yang saat ini masih terus melakukan pengecekan di lapangan.
Sementara untuk pembuatan sumur dalam di wilayah Kecamatan Babulu dengan menggunakan pembiayaan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp7 miliar hingga kini masih terus berjalan.
“Pembuatan sumur dalam di Desa Labangka, Babulu Darat dan Desa Rintik di Kecamatan Babulu terus berjalan,” kata Ibrahim. (ant/akm)
Discussion about this post