KALAMANTHANA, Sampit – Tewasnya Toni Hidayat, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Sampit, Kotawaringin Timur, menyisakan duka mendalam pada diri Sumiati. Betapa tidak, Sumi yang melahirkan dan membesarkan korban. Kini, dia harus melepas kepergian putranya dengan nestapa.
Raut duka yang mendalam itu jelas terlihat dari wajah wanita berusia 50 tahun itu. Ibu kandung korban terlihat sulit menerima keadaan ketika menyaksikan sesosok tubuh yang terbujur kaku di hadapannya adalah soso tubuh anaknya sendiri yang tewas di tangan rekan sesama mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Kotawaringin Timur itu.
“Saya tahu Toni meninggal setelah dihubungi keluarga yang ada di Sampit. Mendengar informasi itu saya yang saat itu tinggal di Desa Pegatan 3, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah langsung berangkat ke Sampit,” katanya.
Toni, mahasiswa berusia sekitar 20 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan di rumah kosnya. Kuat dugaan, dia dibunuh rekannya sendiri.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Selasa (20/9/2016) mengatakan korban ditemukan tewas di Jalan Rambai II, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit. Korban diduga dibunuh karena sebelumnya terlibat perkelahian dengan Rano bin Iyah (25) rekan kuliahnya.
“Di tubuh korban juga ditemukan beberapa luka bekas tusukan senjata tajam. Motif di balik kasus pembunuhan ini diduga karena pelaku ingin menguasai barang-barang milik korban,” tambahnya.
Hendra mengatakan, rekan korban Rano yang diduga sebagai pelaku pembunuhan telah diamankan polisi setelah menyerahkan diri dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan. Dia mengaku sengaja menghabisi korban karena ingin menguasai sejumlah barang milik korban, yakni laptop. (ant/akm)
Discussion about this post