KALAMANTHANA, Penajam – Kabar duka bertebaran di tengah pelambatan ekonomi yang berat. Tak kurang dari 23 perusahaan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja.
Yang terkena dampak bukan hanya buruh harian lepas, tapi juga karyawan tetap. Beragam alasan terjadinya PHK besar-besaran itu, utamanya akibat kinerja perusahaan yang sedang lesu.
“Anjloknya harga batu bara dan harga tandan buah segar atau TBS sawit serta menurunnya produksi menjadi penyebab utama perusahaan melakukan PHK,” kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawas Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Penajam Paser Utara Sorijan Sihombing di Penajam, Senin (26/9/2016).
Menurut ia, perusahaan tambang batu bara, perkebunan kelapa sawit dan perusahaan perkayuan yang beroperasi di wilayah Penajam Paser Utara paling banyak melakukan PHK karyawan. Mayoritas perusahaan melakukan PHK karena harus melakukan efesiensi, mengingat biaya operasional yang dikeluarkan sudah tidak seimbang dengan hasil produksi dan pendapatan.
Selain itu, sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor koperasi di Kabupaten Penajam Paser Utara juga terpaksa tutup terkena imbas kondisi ekonomi yang sedang lesu saat ini. “Dari 13 perusahaan yang saat ini masih beroperasi di wilayah Penajam Paser Utara didominasi perusahaan-perusahaan kecil, seperti di bidang kuliner, jasa dan sektor jual beli,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Sorijan, masih ada sejumlah perusahaan tambang dan perkebunan kelapa sawit dan perkayuan skala besar yang mampu bertahan, sehingga dampak PHK tidak terlalu meluas.
Dinsosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara pada periode Januari hingga September 2016 mencatat jumlah karyawan dan buruh harian lepas yang terkena PHK sebanyak 407 orang.
Sorijan tidak mengetahui jumlah karyawan yang berhenti bekerja karena mengajukan pengunduran diri, karena selama ini tidak pernah dilaporkan. Namun, Jika dibandingkan dengan periode Januari-September 2015, jumlah karyawan terkena PHK di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Januari-September 2016 lebih rendah.
“Jumlah PHK selama Januari hingga September 2016 lebih rendah dibanding periode sama pada tahun sebelumnya yang mencapai ribuan orang,” ujar Sorijan Sihombing. (ant/akm)
Discussion about this post