KALAMANTHANA, Buntok – Halaman Mapolsek Dusun Selatan, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Selasa (27/9/2016) ramai dipadati warga masyarakat sekitar. Mereka datang untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pembunuhan Suhardison alias Udi, warga kelurahan pendang Kecamatan Dusun Utara.
Dalam rekontruksi yang digelar tersebut, sebanyak 15 adegan perkelahian yang diperagakan oleh kedua tersangka, Muhajirin dan Rere yang merenggut nyawa Suhardison.
Selama rekonstruksi digelar, situasi berjalan aman dan lancar dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.
Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga melalui Kapolsek Dusun Utara Iptu Saifullah SH kepada KALAMANTHANA mengatakan, digelarnya rekontruksi kasus perkelahian di malam pengantin di Kelurahan Pendang, Kamis (15/9/2016) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB tersebut untuk melengkapi pemberkasan dan mempermudah proses penyidikan atas kasus tersebut.
Dijelaskan Saifullah, peristiwa tersebut berawal ada salah satu warga Jalan Merdeka RT 05 Kelurahan Pendang menggelar pesta perkawinan. Entah pasal apa, Suhardison yang diduga mabuk tiba-tiba mengamuk.
“Bahkan juga menantang kepada pengunjung yang ada di pesta perkawinan itu untuk berkelahi,” ujarnya.
Selanjutnya sambung Saifullah, sontak, mendengar tantangan Suhardison, tersangka Muhajirin yang kebetulan juga berada di acara pesta perkawinan tersebut, bangkit dari duduknya, dan berucap akan meladeni tantangan korban.
“Tidak berselang lama, tersangka Muhajirin pergi ke rumahnya untuk mengambil senjata tajam (sajam) jenis samurai,” bebernya.
Ditambahkan Saifullah, setelah berada di lokasi kejadian, Mujahirin tanpa basa-basi lagi, langsung menyerang Suhardison dengan pedang samurainya. Walau bertubi-tubi dihujani samurai, Suhardison tetap berusaha untuk melakukan perlawanan.
Rupanya, saat Suhardison berupaya melawan dan menghindar, secara tiba-tiba ada pemuda bernama Rere datang membantu Muhajirin. Akibat perkelahian yang tidak seimbang tersebut, tidak berapa lama Suhardison terkapar bersimbah darah.
“Dengan luka-luka parah, pada bagian punggung dan belakang kepala, hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP),” terang Saifullah.
Lebih lanjut Saifullah menambahkan, dari sejumlah alat bukti yang ada, untuk sementara kasus pembunuhan tersebut, pihaknya menilai adalah murni diawali dari perkelahian. “Akan tetapi, kita masih tetap mendalami apakah ada motif lain dalam kasus ini,” pungkas Saifullah. (dr)
Discussion about this post